Menu

Lama Pisah Ranjang dengan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo Disebut Punya Lebih dari Satu 'Selir': Ada Nama AKP Rita Yuliana?

06 Desember 2022 10:51 WIB

AKP Rita Yuliana dan Irjen Ferdy Sambo (Portal Nganjuk/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Rumah tangga Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo disebut sedang tak baik-baik saja sebelum kasus pembunuhan Brigadir J terjadi. Bahkan, keduanya disebut sudah lama pisah ranjang.

Selama pisah ranjang, beredar rumot bahwa Ferdy Sambo ada main api dengan para 'selir' di belakang Putri Candrawathi. Rumor tersebut bak dibenarkan oleh pengakuan Bharada Richard Eliezer dalam persidangan beberapa waktu lalu.

Dikatakan bahwa ada sesosok wanita yang menangis keluar dari kediaman Ferdy Sambo di Saguling. Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, juga menegaskan bahwa wanita yang keluar dari kediaman Sambo itu adalah salah satu 'selir' mantan Kadiv Propam tersebut.

Menurut Kamaruddin, sosok wanita tersebut adalah 'si cantik' orang yang selama ini ia sebut-sebut sebagai istri kedua atau simpanan Ferdy Sambo yang dinikahi secara diam-diam. Namun, tak ada penyebutan nama 'si cantik' ini seperti isu yang ramai, menyebutkan AKP Rita Yuliana sebagai 'Si Cantik'.

Lebih lanjut, 'Si Cantik' ini pula yang disebut-sebut oleh Kamaruddin sebagai pemicu pembunuhan Brigadir J.

"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam coklat itu yang disebut piala bergilir.Yang menginformasikan ke saya orang intelijen saya, jenderal juga dari Akpol 87," kata Kamaruddin dilansir HerStory dari kanal YouTube Metrotvnews, Selasa (6/12/2022).

Menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo sangat benci kepada Brigadir J, lantaran keberadaan 'si cantik' dibocorkan ke Putri Candrawathi. Hal ini pula yang membuat hubungan rumah tangga keduanya panas dingin. Itu sebabnya, Ferdy Sambo akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Ferdy Sambo begitu benci kepada Yosua karena Yosua ini dianggap awalnya berpihak kepada Putri. Karena dia sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberi tahu Si Cantik itu." tutur Kamaruddin.

Jauh sebelum pembunuhan di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Brigadir J, lanjut Kamaruddin kerap mendapat ancaman dari Ferdy Sambo. Padahal kata dia Brigadir J hanya menjalankan perintah Putri Candrawathi untuk melaporkan keberadaan para wanita Ferdy Sambo itu.

"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya salah satu Yosua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini. Padahal namanya ajudan, diperintah-perintahkan oleh PC, ya tentu dia mengikut," ungkapnya.

Artikel Pilihan