Menu

Diminta 'Comeback', Yuk Intip Lagi Perjalanan Karier Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri KKP yang Inspiratif

26 November 2020 06:45 WIB

Susi Pudjiastuti (Instagram/susipudjiastuti115)

HerStory, Jakarta —

Di tengah pemberitaan ditangkapnya Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK, nama Susi Pudjiastuti ikut disorot oleh publik. Di samping menyayangkan kinerja Edhy yang dianggap buruk, publik meminta Susi Pudjiastuti untuk kembali menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Bahkan, namanya sempat menjadi trending topic di Twitter.

Susi Pudjiastuti dikenal sebagai mantan menteri KKP yang inspiratif. Namanya semakin dikenal banyak orang setelah kiprahnya dalam memangku jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019.

Wanita yang akrab disapa Bu Susi ini kerap menjadi pusat perhatian publik sejak kebijakannya dalam menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan di laut Indonesia. Sosoknya dikenal berani, tegas, dan peduli terhadap rakyat kecil.

Dedikasinya sangat tinggi, apalagi dalam menjaga biota laut Indonesia. Maka, tak heran jika wanita kelahiran 15 Januari 1965 ini menjadi anutan banyak orang.

Susi Pudjiastuti Kecil, Pendidikan, dan Awal Bisnisnya

Susi lahir dari pasangan Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwwuh Lasminah. Kedua orang tuanya berasal dari Jawa Tengah, tetapi sudah tinggal lama di Pangandaran, Jawa Barat.

Keluarganya memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Susi memiliki seorang kakek bernama Haji Ireng yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya.

Wanita yang hampir menginjak usia 54 tahun ini, hanya mengenyam bangku pendidikan tingkat SMP kala itu. Bukan enggak melanjutkan, Susi pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Yogyakarta, akan tetapi berhenti di kelas 2 karena di drop-out akibat keaktifannya dalam gerakan Golput saat itu.

Meski terlahir dari keluarga yang berkecukupan, perjalanan karir gemilangnya bukan mewarisi usaha orang tuanya.  Seputus sekolah, ia menjual perhiasan milik pribadi dan mengumpulkan modal sebesar Rp750.000 untuk memulai bisnisnya sebagai pengepul ikan di Pangandaran pada 1983 silam.

Ia menjelajah beberapa restoran dan menjual ikan yang berhasil dikumpulkannya saat itu. Namun, tak semua restoran percaya akan kualitas ikan yang dijualnya.

Memiliki semangat yang tinggi dalam memasarkan ikan dari restoran satu ke yang lainnya, jerih payahnya pun terbayar sudah. Banyak restoran yang mulai menjadi konsumen dan memesan ikan kepadanya.

Bisnisnya berkembang, hingga akhirnya ia pun mendirikan pabrik pengolahan ikan dengan nama PT ASI Pudjiastuti Marine Product pada 1996. Dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek “Susi Brand”, bisnis yang dirintisnya pun meluas hingga ke pasaran Asia dan Amerika.

Ingin memberikan kualitas yang terbaik bagi pelanggan yang tersebar hingga ke Amerika, membuatnya memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produksi hasil laut dalam keadaan masih segar. Ia pun memutuskan untuk membeli pesawat dengan menggunakan pinjaman bank.

Namun, hal tersebut tak berjalan mulus, ia mengalami hambatan dalam mengajukan pinjaman. Mengajukan pinjaman sejak 2000, ia harus bersabar menunggu selama lima tahun untuk pencairan dana. Alhasil, pada 2005 dana tersebut cair dengan nominal Rp47.000.000.000.

Dana tersebut digunakannya untuk membeli 2 unit pesawat, Cessna Caravan. Selain, membantunya dalam mengakomodir pengiriman ikan, pesawat tersebut juga pernah digunakan untuk mengirim bantuan kepada korban Tsnuami Aceh yang ditawarkannya secara cuma-cuma atas rasa kemanusiaan tinggi yang dimilikinya.

Dari kemdermawanannya tersebut, ternyata membawa bisnisnya ke arah yang lebih cemerlang. Banyak permintaan dari LSM dalam maupun luar negeri, hingga akhirnya ia pun menjajal dalam mengembangkan bisnis barunya dalam bidang transportasi. Tepatnya, sebagai penyedia jasa transportasi berbagai produk di bidang perikanan, dengan nama “Susi Air”.

Sukses dalam bidang bisnis, Susi pun mencoba membentangkan kiprahnya dalam bangku pemerintahan. Memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi, memungkinkan menjadi alasannya terpacu menjadi seorang Menteri Kelautan dan Perikanan yang dilantik secara resmi pada 26 Oktober 2014 silam dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Sebelum dilantik, ia pun melepas jabatan yang diemban sebelumnya termasuk Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation. Hal itu dilakukannya, guna bekerja semaksimal mungkin dalam menjalankan roda pemerintahan khususnya bidang kelautan dan perikanan.

Menjabat sebagai menteri yang dikenal akan gebrakan kebijakan yang unggul, tak ayal membuat Susi berhasil meraih sejumlah penghargaan atas prestasi gemilangnya tersebut.

Sebut saja seperti Leaders for a Living Planet Award dari WWF, Peter Benchley Ocean Awards, Penghargaan Ganesha Widya Jasa Aditama dari ITB, masuk ke dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di dunia versi BBC, hingga yang paling terbaru penghargaan Bintang Mahaputera Adripradana dari Presiden Jokowi.

Meski saat ini sudah tak lagi menjabat sebagai menteri, kepedulian Susi terhadap kelestarian lingkungan, terutama ekosistem laut, tak akan pernah berhenti. Salut!