Menu

Berhenti Haid Lebih dari 12 Bulan? Coba Dicek, Bisa Jadi Kamu Menopause Dini, Berikut Faktor-faktornya

13 Desember 2020 18:55 WIB

Nenek sedang menengok ke luar jendela. (Unsplash/Guille Alvarez)

HerStory, Jakarta —

Kebanyakan wanita mulai menopause antara usia 45 dan 55. Tetapi ada juga yang menopause dini. Menopause dini biasanya terjadi sebelum usia 45 tahun. Menopause dini atau insufisiensi ovarium prematur terjadi sebelum usia 40 tahun.

Menopause terjadi ketika ovarium wanita berhenti memproduksi sel telur, yang mengakibatkan kadar estrogen rendah. Estrogen adalah hormon yang mengontrol siklus reproduksi.

Seorang wanita mengalami menopause ketika dia berhenti mengalami menstruasi selama lebih dari 12 bulan. Tetapi gejala terkait, seperti hot flashes, dimulai jauh sebelum menopause selama periode yang disebut perimenopause.

Apa pun yang merusak ovarium atau menghentikan produksi estrogen dapat menyebabkan menopause dini. Ini termasuk kemoterapi untuk kanker atau ooforektomi (pengangkatan ovarium). Dalam kasus ini, dokter akan membantu mempersiapkan kamu untuk menopause dini. Tetapi kamu juga bisa mengalami menopause lebih awal bahkan jika ovariummu masih utuh.

Apa penyebab menopause dini?

Ada beberapa penyebab menopause dini yang diketahui, meskipun terkadang penyebabnya enggak dapat ditentukan secara pasti.

1. Genetika

Jika enggak ada alasan medis yang jelas untuk menopause dini, kemungkinan penyebabnya adalah genetik. Usiamu saat menopause kemungkinan besar diturunkan dari keluarga.

Ketahuilah kapan ibumu mulai menopause sebagai petunjuk tentang kapan kamu akan mulai menopause. Jika ibumu mulai menopause lebih awal, kemungkinan besar kamu juga akan mengalami hal yang sama.

2. Faktor gaya hidup

Beberapa faktor gaya hidup mungkin berdampak pada saat Anda mulai menopause. Merokok memiliki efek anti-estrogen yang dapat menyebabkan menopause dini.

Dilansir dari healtline.com, sebuah analisis pada tahun 2012 dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa perokok jangka panjang atau reguler cenderung mengalami menopause lebih cepat. Wanita yang merokok mungkin mulai menopause satu hingga dua tahun lebih awal daripada wanita yang enggak merokok.

3. Berat badan

Indeks massa tubuh juga dapat menjadi faktor penyebab menopause dini. Estrogen disimpan di jaringan lemak. Wanita yang sangat kurus memiliki lebih sedikit simpanan estrogen, yang dapat habis lebih cepat.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pola makan vegetarian, kurang olahraga, dan kurangnya paparan sinar matahari sepanjang hidup dapat menyebabkan menopause dini.

4. Cacat kromosom

Beberapa cacat kromosom dapat menyebabkan menopause dini. Misalnya, sindrom Turner (juga disebut monosomi X dan disgenesis gonad) melibatkan kelahiran dengan kromosom yang enggak lengkap. Wanita dengan sindrom Turner memiliki ovarium yang enggak berfungsi dengan baik. Ini sering menyebabkan mereka memasuki menopause sebelum waktunya.

Cacat kromosom lainnya juga dapat menyebabkan menopause dini. Ini termasuk disgenesis gonad murni, variasi pada sindrom Turner.

Dalam kondisi ini, ovarium enggak berfungsi. Sebaliknya, menstruasi dan karakteristik seks sekunder harus dilakukan dengan terapi penggantian hormon, biasanya selama masa remaja.

Wanita dengan sindrom Fragile X, atau pembawa genetik penyakit, mungkin juga mengalami menopause dini. Sindrom ini diturunkan dalam keluarga.

Wanita harus mendiskusikan pilihan pengujian genetik dengan dokter mereka jika mereka mengalami menopause dini atau jika mereka memiliki anggota keluarga yang mengalami menopause dini.

5. Penyakit autoimun

Menopause dini bisa menjadi gejala penyakit autoimun seperti penyakit tiroid dan rheumatoid arthritis.

Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh melakukan kesalahan dalam bekerja di bagian tubuh sebagai penyerang dan malah menyerangnya. Peradangan yang disebabkan oleh beberapa penyakit ini dapat memengaruhi ovarium. Menopause dimulai saat ovarium berhenti bekerja.

6. Epilepsi

Epilepsi adalah kelainan kejang yang berasal dari otak. Wanita dengan epilepsi lebih mungkin mengalami kegagalan ovarium prematur, yang menyebabkan menopause.

Trusted Source menemukan bahwa pada sekelompok wanita dengan epilepsi, sekitar 14 persen dari mereka yang diteliti mengalami menopause dini, dibandingkan dengan 1 persen dari populasi umum.