Putri Candrawathi diketahui telah mendapat tuntutan 8 tahun penjara atas kasus pembunuhan Brigadir J. Hal-hal yang meringankan tuntutan Putri lantaran dianggap sopan selama persidangan. 

Kesimpulan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) sendiri atas kasus pembunuhan Brigadir J adalah telah terjadi perselingkuhan antara Putri Candrawathi dengan ajudan Ferdy Sambo.

Hasil kesimpulan dari JPU tersebut masih mengundang sorotan dari publik. Salah satunya dari pengamat politik yaitu Jhon Sitorus. Dalam akun Twitter @miduk17, Jhon membuat cuitan mengenai kasus tersebut. 

"Saya mencoba mengikuti logika JPU, Ini tentang "asmara", Ferdy Sambo tak mampu memuaskan berahi Putri Candrawathi, lalu Putri Candrawathi mencari pelampiasan," tulis Jhon Sitorus.

"Di antara semua ajudan, Josua jadi pilihan juga yang paling ganteng. Lalu, Putri memaksa agar dirinya "diperkosa" tapi Josua "menolak" meski sempat "telanjang" di depan Josua," lanjutnya.

Jhon Siturus terus menuliskan dugaannya melalui cuitan di Twitter.

"Terlanjur "malu" sama Josua, Putri Candrawathi kemudian "ngadu" ke Ferdy Sambo jika dirinya "diperkosa" hingga "dibanting-banting". Ferdy Sambo terpancing emosi, lalu membuat (rencana) mengeksekusi Josua dengan memerintahkan Richard Eliezer untuk menembak duluan," tulis John.

"Ferdy Sambo menembak kembali memastikan Josua "terbunuh". Ferdy Sambo kemudian membuat skenario tembak-menembak," lanjutnya.

Cuitan dugaan dari Jhon Sitorus tersebut mendapat beragam tanggapan dari netizen.

"Sungguh pengalihan isu yang mencemarkan nama baik seseorang yang telah meninggal. Bodohnya lagi, kenapa isu yang tidak dapat dibuktikan itu masih digaungkan," tulis akun @rido***.

"Mungkin menurut saya sebelum Putri Candrawathi diduga "berhubungan badan" dengan Almarhum Josua, si Putri Candrawathi sudah berhubungan badan dengan banyak lelaki yang lebih maco dengan almarhum," tulis akun @melvin***.