Menu

Mengenal Dermatitis Kontak, Alergi yang Bisa Kamu Alami Kalau Salah Pilih Skincare

15 Desember 2020 11:55 WIB

Wanita yang wajahya sedang iritasi. (Istockphoto/Sasha_Suzi)

HerStory, Bandung —

Beauty, apakah kamu pernah mengalami gatal-gatal dan ruam di wajah setelah menggunakan produk wajah tertentu? Mungkin kamu akan menganggapnya sebagai reaksi kecil yang wajar. Kamu bisa menutupinya dengan riasan dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.

Namun bagaimana jika ruam dan gatal-gatal itu tak kunjung hilang dan malah menyebar ke beberapa tempat? Apakah Beauty masih mengira itu adalah reaksi kecil? Tahukah Beauty, bisa jadi kamu mengalami dermatitis kontak yang jika dibiarkan akan membuat wajah merah, bengkak, gatal, panas saat disentuh, dan tidak mungkin diabaikan atau disembunyikan dengan riasan.

Apa itu dermatitis kontak?

Dermatitis kontak adalah jenis alergi yang sering disebut hanya sebagai dermatitis kontak. Dilansir dari hellogiggles, alergi ini dapat terjadi pada siapa saja. Apalagi jika Beauty sering coba-coba mengoleskan banyak produk perawatan kulit baru ke wajah. Kandungan seperti BHA, serum retinoid, dan serum niacinamide masing-masing berpotensi mengiritasi kulit jika tidak digunakan secara tepat. 

Rajani Katta, MD, anggota Fakultas Klinis di Baylor College of Medicine dan McGovern Medical School di UT Health mengatakan bahwa dermatitis kontak adalah jenis alergi tertunda terkait sesuatu yang bersentuhan dengan kulit.

“Pakai produk, dan ruam tidak akan muncul (sampai) dua atau tiga hari kemudian. Setelah ada, itu (ruam) bisa bertahan selama berminggu-minggu jika Anda tidak mengobatinya,” ujarnya. 

Apa penyebab dermatitis kontak?

Ternyata, bukan hanya produk baru yang berpotensi membuat kulit mengalami dermatitis kontak. Menurut Dr. Katta, Beauty bisa mengalami dermatitis kontak pada produk yang bahkan telah digunakan selama bertahun-tahun. Selain itu, produk seperti pewarna rambut, make up, dan skincare bisa menjadi penyebab dermatitis kontak.

Cara mengobati dermatitis kontak

Dr. Jodi Markus, ahli bedah Mohs di Pusat Bedah Kulit di Seattle, Washington, menyarankan untuk membersihkan area yang gatal dengan sabun dan air untuk menghilangkan iritasi yang mungkin menyebabkan reaksi.

"Jika sangat ringan, Anda akan mulai melihat perbaikan dalam satu atau dua hari. Tetapi bisa memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk sepenuhnya kembali normal, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya," ujarnya.

Bagi mereka yang mengalami dermatitis kontak yang membutuhkan rujukan, Dr. Katta mengatakan butuh waktu delapan minggu untuk proses pemulihan.

Untuk mengobatinya, dia menjelaskan, "Saya bertanya sudah berapa lama ini berlangsung, produk apa yang digunakan pasien, kemudian kami mencoba mencari tahu apa yang mungkin memicu dermatitis kontak dan menghilangkannya," tambahnya.

Sebelum Beauty berpikir untuk mengobati sendiri, sebaiknya jangan lakukan itu. Jika salah diagnosa, bisa-bisa keadaan kulit malah bertambah buruk.

“Pasien sering menggunakan tisu alkohol, witch hazel, teatree oil, minyak esensial, ini bisa membuat iritasi kulit yang dapat memperburuk masalah,” kata Dr. Katta.