Putri Candrawathi diketahui telah melanjutkan sidang lanjutan atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua Nofriansyah Hutabarat alias Brigadir J. Agenda kali ini, Putri membacakan nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).

Dalam kesempatan itu, Putri kembali menceritakan kisah cintanya dengan Ferdy Sambo. Ia menceritakan asal mula dirinya bertemu dengan Sambo saat masih bertugas sebagai polisi di Polres Jakarta Timur.

"Saya bertemu dengan bapak Ferdy Sambo saat beliau masih bertugas di Polres Jakarta Timur. Pada saat itu, saya menikah dengan bapak Ferdy Sambo dan menjadi bagian dari Bhayangkari," ucap Putri Candrawathi membacakan nota pembelaan.

Putri mengaku dirinya telah mengabdikan hidupnya untuk melayani Ferdy Sambo. Ia juga meminta maaf saat ini tak bisa berkontribusi lagi untuk organisasi Bhayangkari.

"Sepanjang 20 tahun saya dengan Bapak Ferdy Sambo, saya dengan setia mengabdikan hidup saya hanya untuk suami, serta mendidik keempat anak kami," tuturnya.

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena dalam situasi saat ini tidak bisa berkontribusi untuk organisasi Bhayangkari yang saya cintai," sambungnya.

Pernyataan Putri yang mengaku mengabdikan hidup untuk suami nampaknya betolak belakang dengan pernyataan para ajudan Sambo.

Salah satu ajudan Ferdy Sambo, Romer, menyebut bahwa Sambo dan Putri kerap pisah rumah. Bahkan baju dinas Sambo kerap disiapkan oleh ajudan, bukan sang istri.

"Untuk menyiapkan segala kelengkapan Bapak, baju dan sebagainya, siapa kalau di jalan Bangka?" tanya JPU.

"Biasanya om Somad." kata Romer. "Besoknya lagi aktivitasnya saat mau ke kantor dari Bangka yang menyiapkan?" tanya JPU.

"Ajudan, Pak. Iya (berangkat ke Mabes, tapi) tergantung Pak, kalau kegiatannya pagi banget biasanya langsung ke kantor, biasanya juga main ke Saguling dulu," tutur Romer.