Menu

Pengacara Bongkar Detik-detik Brigadir J Lucuti Pakaian Putri Candrawathi di Dalam Kamar: Awas kalau Bilang Ferdy Sambo!

25 Januari 2023 18:45 WIB

Putri Candrawathi (Foto: Istimewa)

HerStory, Depok —

Pengacara pihak Ferdy Sambo, Sarmauli Simangunsong membongkar cara Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi. Selain itu, ia juga mengatakan Brigadir J mengancam akan membunuh Ferdy Sambo dan anak-anaknya.

Sang pengacara menyebut, Putri saat itu tak berdaya dan ketakutan untuk melawan perlakuan Brigadir J di dalam kamarnya.

Tiba-tiba terdengar seseorang yang hendak naik ke lantai 2 rumah Magelang, Nofriansyah Yosua Hutabarat panik dan memakaikan pakaian Saksi Putri Candrawathi sebelumnya dilepas secara paksa oleh Nofriansyah Yosua Hutabarat sambil berkata “tolong bu, tolong bu,” kata Sarmauli membacakan nota keberatan Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dikutip Rabu (25/1/2023).

Lalu, Nofriansyah Yosua Hutabarat menutup pintu kayu berwarna putih dan memaksa Saksi Putri Candrawathi untuk berdiri agar dapat menghalangi orang yang akan naik ke lantai 2 Rumah Magelang," sambungnya.

Putri Candrawathi kemudian berusaha menolak dengan menahan badannya. Penolakan Putri kemudian direspons Brigadir J dengan membanting tubuh istri Ferdy Sambo ke kasur.

Kemudian Nofriansyah Yosua Hutabarat membanting tubuh Saksi Putri Candrawathi ke kasur dan kemudian kembali memaksa Saksi Putri Candrawathi untuk berdiri sambil mengancam “Awas kalau kamu bilang sama Ferdy Sambo, saya tembak kamu, Ferdy Sambo dan anak-anak kamu!” ujarnya lagi.

Dikarenakan Saksi Putri Candrawathi sudah tidak berdaya dan tidak mampu untuk berdiri, Nofriansyah Yosua Hutabarat kembali membanting Saksi Putri Candrawathi ke kasur dan selanjutnya memaksa kembali untuk berdiri dengan posisi berdiri di depannya dan memaksa untuk keluar dari kamar,” jelasnya.

Putri kemudian dengan sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang terbuat dari plastik dan menendang-nendangkan kakinya ke pintu dengan harapan ada seseorang yang dapat mendengarnya.

Namun sayangnya tidak ada orang yang dapat menghampiri sumber suara tersebut,” pungkas Sarmauli.

Dalam konstruksi kasus versinya, Sarmauli kemudian menggambarkan tentang Kuat Ma’ruf yang tak sengaja melihat Brigadir J turun mengendap-endap.