Menu

Jangan Anggap Sepele Bila Tak Ingin Menyesal Moms, Ini Sederet Faktor Risiko dan Gejala Kanker Darah pada Anak, Pahami Ya!

08 Februari 2023 10:20 WIB

Anak yang didiagnosis leukimia. (The Leukaemia Foundation)

HerStory, Jakarta —

Moms, kanker darah atau leukemia merupakan jenis kanker yang paling sering menyerang anak-anak. Jenis kanker yang mempengaruhi produksi dan fungsi sel darah putih.

Ironisnya, kanker darah merupakan jenis kanker yang cukup umum diderita anak-anak, dan termasuk salah satu penyakit yang mematikan, Moms!

Penyakit ini terjadi karena sumsum tulang menghasilkan sel darah putih abnormal dalam jumlah berlebihan dan tak berfungsi dengan baik. Apabila sel darah putih tak lagi berfungsi dengan optimal, tubuh anak akan lebih mudah terserang infeksi. 

Bahkan, sel darah putih yang abnormal juga bisa berbalik menyerang sel atau organ tubuh yang sehat. Kedua kondisi ini pada akhirnya akan menimbulkan beragam gangguan kesehatan.

Nah, Moms, kanker darah yang tak diobati bisa menyebabkan anak-anak mengalami pendarahan, termasuk pada organ vital seperti otak, paru-paru, hingga lambung.

Maka, sebagai orang tua, kita perlu mengetahui faktor risiko yang memicu kanker darah pada anak serta gejalanya.

Faktor risiko kanker darah pada anak

Faktor terkait gaya hidup seperti kebiasaan merokok, pola makan, obesitas, dan aktivitas fisik meningkatan risiko kanker pada orang dewasa. Namun, faktor-faktor tersebut tak berperan banyak pada anak-anak, termasuk dalam memicu leukimia.

Dilansir dari American Cancer Society, Rabu (8/2/2023), ada beberapa faktor risiko kanker darah pada anak yang perlu diketahui orang tua, yaitu faktor genetik

Faktor genetik merupakan faktor risiko yang paling besar dalam memicu kanker darah pada anak. Genetik dapat diwariskan oleh ayah atau ibu dengan leukimia kepada anak-anak mereka.

Kelainan genetik sindrom atau kelainan genetik yang dapat menjadi faktor risiko kanker darah pada anak. Adapun, kelainan genetik sindrom ini antara lain adalah:

  • Down syndrome: kelainan genetik pada anak yang terjadi akibat kelebihan kromosom yang memicu macam-macam kondisi dan penyakit, termasuk kanker.
  • Li-Fraumeni Syndrome: kelainan genetik langka yang memicu kenaikan risiko kanker pada anak. Tak hanya leukemia, sindrom ini juga memicu kanker payudara.

Jika kanker darah pada anak itu disebabkan oleh genetik dan kelainan bawaan saat lahir, cenderung tak dapat dikendalikan. Namun, masalah kekebalan tubuh, gaya hidup ibu saat hamil, dan paparan radiasi merupakan faktor risiko kanker darah yang dapat dikontrol atau dicegah.

Oleh sebab itu, kita sebagai orang tua sebaiknya membawa si kecil untuk melakukan cek kesehatan secara berkala sebagai deteksi dini terhadap kanker darah atau masalah kesehatan lainnya, Moms.

Gejala Kanker Darah pada Anak

Yang perlu kamu ketahui selanjutnya adalah terkait gejala kanker darah, Moms. Gejala kanker darah pada anak umumnya ditunjukkan dengan gangguan kesehatan di sumsum tulang belakang. Adapun, beberapa gejalanya, seperti:

1. Anemia

Ciri-ciri leukemia pada anak terkait anemia, yaitu kelelahan kronis, lemas, kedinginan, menggigil, sesak napas, pusing dan kulit pucat.

2. Kekurangan sel darah putih

Sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh anak-anak dari kuman. Anak-anak dengan kanker darah sebenarnya memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi, namun sebagian besar dari sel tersebut tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi.

Hal itu menyebabkan anak-anak dengan kanker darah mengalami gejala terkait kekurangan sel darah putih, yaitu: 

  • Infeksi: anak-anak dengan leukimia dapat terkena infeksi yang tak kunjung sembuh.
  • Demam: merupakan tanda umum infeksi. Namun, beberapa anak mengalami demam tanpa infeksi.

3. Jumlah trombosit rendah

Masalah lain pada sumsum tulang belakang yang juga merupakan ciri-ciri kanker darah, yaitu jumlah trombosit rendah. Perlu diketahui, trombosit berguna untuk mengendalikan atau menghentikan perdarahan.

Anak-anak yang menderita kanker darah berisiko mengalami gejala berikut akibat penurunan jumlah trombosit. Seperti mudah memar atau berdarah, sering mimisan, dan gusi berdarah.

Semoga informasinya bermanfaat, ya Moms!