Gita Savitri dan Paul suaminya.
Rupanya keputusan Gita Savitri dan Paul Partohap untuk childfree sudah sangat bulat. Bahkan ketika salah satu netter mendoakannya segera punya anak mereka bisa marah besar.
"Semoga segera dikasih momongan, ya, kak," tulis netizen ketika keduanya melakukan live di Instagram @gitasav yang diunggah ulang lewat @insta_julid, dan dikutip Kamis (9/2/2023).
Mendapat doa seperti itu, Gitasav pun langsung marah. Menurut dia, doa bagi pasangan yang memilih childfree adalah sebagai ungkapan yang sangat kasar.
"Tapi serius, ya, ini serius banget. Kalo misalnya elu ngomong kayak gini ke orang yang nggak mau punya anak, itu sangat kasar, serius. Kayak nggak ada adab tahu nggak?" balas Gita Savitri.
Hal tersebut dibenarkan suaminya, Paul Partohap, yang ikut dalam live di instagram tersebut. Sang suami ikut kesal terhadap netizen yang mendoakan istrinya hamil atau punya anak.
Paul menyatakan, doa atau ucapan terhadap pasangan yang memiliki pandangan childfree adalah sama halnya dengan doa atau ucapan semoga mandul bagi pasangan yang menginginkan punya anak atau momongan.
"Kamu ngomong doa itu seperti seakan-akan, ini seakan-akan, ya, bukan aku ngedoain beneran, ya, seakan-akan aku ngedoain orang yang pengin punya anak tuh, 'gue doain lo mandul', gitu," jelas Paul.
Pandangan childfree yang disampaikan Gita Savitri menjadi sorotan netizen. Dia sempat berkomentar di akun Instagram dalam bahasa Inggris.
"Not having kids is indeed natural anti aging. You can sleep for 8 hours every day, no stress hearing kids screaming. And when you finally got wrinkles, you have the money to pay for botox," tandas Gita Savitri.
Terjemahannya sebagai berikut: "tidak punya anak memang antipenuaan atau awet muda alami. Kamu bisa tidur selama 8 jam setiap hari, tidak stres mendengar teriakan anak-anak. Dan saat kamu akhirnya keriput, kamu punya uang untuk membayar botox."
Pernyataan Gita Savitri Deva itu pun menuai beragam tanggapan. Banyak yang mencelanya karena menjadi hal yang tak lazim bagi pasangan suami-istri di Indonesia dan dunia pada umumnya. Sebab, salah satu tujuan perkawinan pada umumnya adalah memiliki keturunan.