Moms, bullying atau perundungan bukan hanya merupakan kasus yang bisa terjadi di lingkungan pertemanan anak. Tanpa disadari bisa saja kasus ini menimpa si kecil dari lingkup terdekatnya, yaitu keluarga.

Sayangnya, banyak orang tua yang menilai bahwa bertindak agresif merupakan salah satu bentuk untuk mendisiplinkan anak. Padahal bisa saja hal ini sudah masuk ke ranah perundungan, lho.

Nah, kira-kira apa saja tanda bahwa orang tua sudah melakukan perundangan terhdap anak? Yuk, simak selengkapnya dalam informasi yang sudah HerStory rangkum dari laman Times of India, Sabtu (18/2/2023), berikut ini.

1. Berbicara ketus dan melakukan kekerasan fisik

Moms, salah satu metode ‘mendisiplinkan’ anak yang kerap dilakukan adalah dengan berbicara ketus dan melakukan kekerasan fisik. Perlu diketahui bahwa ini merupakan bentuk perundungan bahkan KDRT, lho.

Banyak orang tua yang menganggap bahwa mencubit atau memukul anak adalah bagian dari hukuman. Padahal, metode ini salah karena berisiko menyebabkan trauma pada anak.

2. Memaki, mengancam, dan mempermalukan anak

Perundungan emosional mencakup tindakan meledek, memaki, mempermalukan, hingga mengancam si kecil. Banyak anggapan bahwa ini merupakan salah satu cara agar anak diam dan patuh pada orang tua.

Padahal tindakan ini akan menciutkan kepercayaan diri anak, Moms. Anak berisiko tumbuh menjadi sosok dengan kepercayaan diri yang sangat minim dan gampang patah semangat.

3. Suka menjebak anak dalam rasa bersalah

Hal lain yang mungkin dilakukan orang tua adalah menjebak buah hati dalam perasaan bersalah. Banyak anggapan bahwa ini merupakan metode agar anak tahu dirinya telah berbuat salah.

Sayangnya, tindakan ini justru sangat manipulatif dan membuat anak cenderung suka menyalahkan diri sendiri dalam setiap keadadaan. Bahkan, ia bisa saja merasa bersalah atas kondisi di luar kuasanya.

4. Mengabaikan perasaan anak

Moms, meski usia anak itu masih muda, bukan berarti mereka gak punya perasaan, ya. Orang tua yang kerap mengabaikan perasaan anak akan membuat si kecil suka memendam perasaannya.

Tentunya ini gak baik sebab ia menjadi kesulitan untuk mengungkapkan isi hati dan pikirannya sendiri. Komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting dan orang tua wajib memvalidasi perasaan si buah hati.