Menu

Moms Jangan Emosi Dulu, Pahami 5 Alasan Anak Selalu Berteriak!

21 Februari 2023 13:05 WIB

Ilustrasi membentak anak (Sumber/Shutterstock)

HerStory, Bandung —

Anak-anak sering kali berteriak dengan suara melengking. Padahal, awalnya anak sedang asyik bermain. Namun, tiba-tiba ia berteriak tak terkontrol yang membuat orang tua kebingungan dan kadang kala menjadi emosi.

Nah, untuk mengetahui penyebab mengapa anak sering kali tiba-tiba berteriak dengan suara melengking, coba simak artikel berikut ini, Moms!

1.Belum mengerti emosi

Mengutip dari Healthy Children, pada usia 1-3 tahun, anak mulai mencoba berbagai hal baru yang ia temukan, termasuk soal perasaan. Teriakan ini adalah bagian dari tanda bahwa anak sedang bertumbuh. Selain itu, teriakan bisa menjadi cara anak untuk mencoba mengungkapkan emosi yang ia rasakan.

Anak bisa teriak saat kesal, sedih, kecewa, atau bahkan bahagia. Meski terkesan membingungkan orangtua, ini adalah hal yang sangat wajar. Ketika melihat anak berteriak, pastikan kalau ia berada pada situasi yang aman. Perhatikan apakah ada benda tajam di sekitar anak dan jangan sampai ia melukai dirinya sendiri.

2. Kelelahan

Saat orang dewasa lelah, pasti merasa kesal. Begitu pula dengan anak-anak. Hanya saja, perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa terletak pada cara meluapkan rasa lelah.

Mengingat anak masih belajar mengenal emosi, saat ia merasa lelah, kesal, atau lapar, ekspresi yang ia keluarkan tentu berbeda dengan orang dewasa. Cara meluapkan kekesalannya adalah dengan teriakan yang melengking bahkan sampai menangis.

3. Mencari perhatian

Salah satu penyebab anak balita sering teriak adalah karena ia tidak mendapat perhatian dari orang yang ada di dekatnya.

4. Merasa tertekan

Tanpa orangtua sadari, ada situasi yang membuat anak tertekan. Ambil contoh, saat anak berebut mainan dengan temannya atau ingin memiliki barang milik orang lain.

Pada usia dua tahun ke atas, anak sudah mengerti rasa kepemilikan. Jadi, ketika si kecil punya mainan dan temannya merebut, ia bisa merasa tertekan.

Kondisi ini yang kemudian menjadi penyebab anak sering teriak sampai berhasil mendapatkan mainannya kembali.

Anak juga bisa berteriak ketika ada kondisi yang membuatnya malu, takut, atau sedih. Pada saat ini, teriakan menjadi perantara untuk meluapkan emosi yang ia rasakan.

5. Teriak sebagai cara anak berkomunikasi

Bayi usia 18 bulan akan lebih mudah untuk mengekspresikan amarahnya. Amarah menjadi salah satu penyebab anak sering teriak. Sebenarnya, ini adalah caranya untuk berkomunikasi.

Kemampuan bicara dan perkembangan bahasa bayi kurang dari dua tahun masih belum sempurna. Namun, ia sudah memiliki keinginan untuk menyampaikan sesuatu.

Saat anak menyampaikan sesuatu dan orangtua atau pengasuh sulit mengerti, ia akan lebih mudah kesal dan berteriak.

Itulah bebeapa penyebab anak sering berteriak. Semoga bermanfaat Moms!

Artikel Pilihan