Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap David Ozora hingga saat ini masih menjadi atensi publik. AGH sempat tertuduh sebagai provokator hingga merekam aksi keji yang dilakukan sang kekasih, Mario Dandy, terhadap anak petinggi GP Ansor hingga koma.

Tudingan pun tersebut dibantah oleh kuasa hukum hingga polisi. Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengatakan bila yang merekam aksi penganiayaan tersebut adalah teman Mario Dandy, SLR alias Shane. Bahkan, Shane disebut sebagai 'kompor' di balik kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Dandy terhadap David.

Namun, kuasa hukum Shane tak terima dengan bantahan polisi terkait keterlibatan AGH. Happy SP Sihombing tegas mengatakan bila AGH ikut merekam aksi keji yang dilakukan Mario Dandy dalam ponsel miliknya.

“Jadi disampaikan ada orang lain yang merekam video. Pengakuan dia (Shane), si AG ikut merekam video,” ujar Happy di Polres Metro Jakarta Selatan pada Selasa (28/2/2023).

“Betul itu HP dia sediri, HP-nya si Agnes,” sambungnya.

Bukan hanya itu, Happy juga menepis ucapan pihak kepolisian yang menyebut AGH mengangkat kepada David untuk memberi pertolongan. Sebelumnya, AGH juga dituduh foto selfie di atas tubuh David yang sudah tak berdaya.

Diungkap Happy, yang menolong David bukanlah AGH, melainkan Shane sang klien.

“Tadi ceritanya sih itu, enggak. Yang ikut menolong itu Shane,” pungkas Happy.

Sebelumunya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary mengatakan, Shane berperan merekam kejadian penganiayaan David yang terjadi pada Senin (20/2/2023) lalu.

“Telah terjadi kekerasan terhadap D dengan cara menendang kepala beberapa kali. Kemudian menginjak kepala beberapa kali dan juga menendang perut dan memukul kepala ketika korban berada pada posisi push up. Tersangka S melakukan perekaman video dengan menggunakan HP milik tersangka MDS,” ujar Ade Ary.

Ade juga menepis isu yang mengatakan AG selfie di atas tubuh David. Disebutnya, saat itu AGH sedang menolong dengan meletakkan kepala korban di pangkuannya, tapi justru difoto oleh Shane.

“Saudari N menyampaikan kepada anak saksi AG untuk meletakan kepala anak korban ke pangkuannya, ke pangkuan anak saksi AG, dalam rangka pertolongan karena saksi N, ibu dari rekan anak korban itu meminta tolong ke anak saksi AG supaya aliran darahnya nggak masuk ke hidung," tutur Ade.

“Nah saat itulah kegiatan itu semua, rangkaian peristiwa itu didokumentasikan oleh tersangka S menggunakan handphone milik tersangka MD,” tukasnya.