Menu

Waspada, 10% Wanita Idap Endometriosis, Jangan Lengah Ya Beauty Dampaknya Gak Main-main!

07 Maret 2023 09:50 WIB

Ilustrasi endometriosis. (iStock/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, pernah mendengar penyakit endometriosis? Penyakit yang satu ini umumnya mengganggu sistem reproduksi kita. Ya, endometriosis merupakan penyakit yang mengganggu sistem reproduksi wanita.

Kondisi ini menyebabkan jaringan dari lapisan di dalam dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim sehingga berdampak pada organ-organ di sekitarnya.

Saat seorang wanita mengalami endometriosis, jaringan endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Maka, jaring tersebut akan mengalami proses penebalan dan luruh seperti siklus menstruasi.

Namun, darah itu justru mengendap dan tidak bisa keluar karena terletak di luar rahim. Gejala yang dirasakan adalah nyeri di pinggul bagian bawah saat menstruasi.

Biasanya, si penderitanya akan merasakan sakit ketika berhubungan seksual, buang air kecil dan besar, hingga pendarahan berlebih saat datang bulan.

Untuk endometriosis yang bersifat progresif, akan semakin parah seiring berjalannya waktu.

"Endometriosis ini progresif, makin lama makin memburuk. Saya operasi wanita umur 20 tahun beda sama yang umur 30 apalagi 35 tahun ke atas sampai 40, semakin parah," ungkap dr. M. Luky Satria Syahban Marwali, Sp.O.G, Subsp.F.E.R, selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi, dalam acara Media Discussion bersama RS Pondok Indah, pada Senin (6/3/2023).

Di Indonesia, sebanyak 10% wanita yang mengalami endometriosis. Di mana angka pengidap diabetes dan asma pada wanita berada di posisi 7,7 9,4%. Endometriosis harus diwaspadai oleh para wanita karena penyakit ini bisa terjadi pada siapapun.

Bahkan, endometriosis sangat berpengaruh pada kelangsungan wanita karier. Banyak di antara mereka yang mengalami penurunan kinerja saat merasakan dampak dari endometriosis.

Kondisi tersebut bisa semakin parah hingga seseorang kesulitan melakukan aktivitas akibat menahan rasa sakit yang tidak tertahankan. Penderita endometriosis bahkan bisa mengalami depresi karena terus-menerus merasakan sakit di tubuhnya.

"Ini adalah masalah penyakit kronis yang selama masih bisa haid, itu berarti masih bisa tumbuh. Kebanyakan orang menyepelekan nyeri haid. Jadi, perlu meningkatkan kesadaran bahwa jangan sampai menganggap nyeri haid adalah penyakit biasa," tutup dr. Luky.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah