Menu

Waspada Moms! Tanpa Sadar, Ini 5 Penyebab Anak Depresi, Jangan Diabaikan Ya!

09 Maret 2023 02:50 WIB

Ilustrasi anak mengalami depresi. Foto tidak terkait dengan isi berita. (iStock/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Gak cuma orang dewasa lho Moms, ternyata anak-anak juga bisa mengalami depresi. Bahkan, luka saat kecil bisa jadi memberikan dampak pada dirinya saat dewasa. Maka dari itu, kesehatan mentalnya harus dijaga sejak dini dan jangan sampai lalai! Simak yuk penyebab anak depresi, apa saja sih?

Dilansir dari Healthline melalui sindikasi konten suara.com, depresi masa kecil disebut berbeda dari anak murung yang terkadang tampak sedih atau kesal. Anak-anak seperti orang dewasa, memiliki saat-saat ketika mereka merasa sedih. Fluktuasi emosional adalah normal. Lantas, apa saja yang bisa menjadi penyebab depresi pada anak?

Jangan abaikan gejala depresi pada masa kanak-kanak karena ini bisa menjadi masalah mental yang serius lho Moms.

Seperti apa depresi pada anak?

Anak-anak dengan depresi sering mengalami banyak gejala yang sama seperti remaja dan orang dewasa. Namun, anak-anak mungkin mengalami kesulitan mengekspresikan diri dan perasaan. Ini karena kosakata emosional mereka yang terbatas. Tanda-tanda anak-anak dengan depresi umumnya sebagai berikut.

  • Lekas marah
  • Perubahan perilaku dan temperamen
  • Nafsu makan meningkat atau menurun secara drastis
  • Peningkatan atau penurunan tidur
  • Ledakan emosional atau vokal
  • Sering menunjukkan penyakit fisik, seperti sakit kepala atau sakit perut
  • Konsentrasi berkurang
  • Penurunan kinerja di sekolah
  • Mengekspresikan pemikiran negatif
  • Sering membicarakan tentang kematian.

Apa yang menyebabkan depresi pada masa kanak-kanak?

Hal-hal yang bisa menyebabkan seorang anak depresi kemungkinan besar merupakan kombinasi dari berbagai faktor. Berikut faktor-faktor risiko yang dapat menjadi penyebab depresi pada anak. Klik halaman selanjutnya yuk Moms!

1. Kesehatan fisik

Anak-anak dengan kondisi kesehatan fisik yang buruk bisa mengalami depresi karena ia akan merasa putus asa tak bisa bergaul dengan teman sebaya secara bebas. Keterbatasan ini menyebabkan stres, sampai akhirnya dalam beberapa kasus, berkembang menjadi depresi.

2. Peristiwa yang membuat stres

Perubahan di rumah, sekolah, atau interaksi bersama teman dapat meningkatkan risiko anak untuk gejala depresi.

3. Lingkungan

Kehidupan rumah tangga yang kacau atau penuh tekanan dapat menempatkan anak pada risiko yang lebih besar untuk gangguan jiwa seperti depresi.

4. Sejarah keluarga

Anak-anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat masalah kesehatan mental lebih mungkin mengembangkan depresi pada usia muda.

5. Ketakseimbangan biokimia

Tingkat hormon yang tak merata juga dapat memengaruhi cara kerja otak. Hal ini dapat meningkatkan risiko depresi.

Cara membantu anak yang mengalami depresi

Perawatan untuk anak-anak dengan depresi kemungkinan harus melibatkan terapi dan obat resep. Ini bukan perawatan seumur hidup. Jangan khawatir, dengan minum obat sesuai resep dokter, gejala depresi bisa berkurang ya Moms.

Meskipun demikian, penting untuk diingat, sama seperti apa yang terjadi pada orang dewasa, rencana perawatan untuk depresi masa kanak-kanak sering tergantung pada tingkat keparahan gejala. Kabar baiknya, perawatan yang tepat dapat membantu anak kamu keluar dari zona depresi.