Menu

Ini 4 Gangguan Mental yang Mudah Menyerang Wanita, Hati-hati Ya!

13 Januari 2021 13:50 WIB

Wanita sedang berbaring di tempat tidur. (Unsplash/Yuris Alhumaydy)

HerStory, Bandung —

Semua orang pasti menginginkan dirinya sehat jiwa dan raga. Mungkin sudah banyak masyarakat yang lebih perhatian terhadap kesehatan tubuhnya. Namun, hal yang sering luput dari perhatian kita adalah mengenai kesehatan mental.

Dilansir dari berbagai sumber (13/01/2021), studi yang dipublikasikan the American Psychological Association's Journal of Abnormal Psychology, mengungkap bahwa wanita lebih sering mengalami cemas dan depresi saat mengalami masalah. Sedangkan pria, lebih mungkin bisa mengatasi masalah yang datang di hidupnya.

Penyakit mental lebih sering menyerang wanita dibanding pria. Untuk itu, wanita harus lebih meberi perhatian terhadap kesehatan jiwanya. Maka, penting bagi wanita untuk mengetahui gangguan apa saja yang bisa dialami. Berikut adalah 4 jenis gangguan mental yang sering ditemukan pada wanita.

1. Cemas

Dari masa pubertas hingga usia 50 tahun, wanita lebih mungkin mengalami kecemasan dibanding pria. Gejala cemas terlihat seperti khawatir berlebih, tegang, kelelahan dan ketakutan.

Banyak faktor yang menjadi penyebabnya termasuk norma sosial budaya, hormon, dan stres. Berdasarkan penelitian di American Psychological Association's Journal of Abnormal Psychology, pria cenderung meluapkan emosi sementara wanita memilih memendamnya. 

2. Gangguan stres pascatrauma

Secara teknis gangguan stres pascatrauma atau post traumatic stress disorder (PTSD) adalah jenis gangguan kecemasan termasuk gangguan panik, kecemasan umum, fobia dan gangguan kecemasan perpisahan.

Wanita empat kali lebih mungkin mengalaminya bahkan hingga kronis dibanding pria. Wanita cenderung mengalami lebih banyak jenis trauma tertentu seperti pelecehan seksual dan kekerasan yang berhubungan dengan risiko lebih besar untuk mengalami PTSD. 

Wanita biasanya bereaksi dengan menyalahkan diri sendiri. Wanita lebih rentan mengalami PTSD karena telah diawali dengan depresi dan kecemasan.

3. Depresi

Sekitar 10-15 persen wanita akan mengalami depresi di satu titik kehidupan mereka. Wanita melalui perubahan biologis yang signifikan di seluruh kehidupan mereka dibanding pria.

Perubahan hormon bisa mendatangkan masalah pada kesehatan mental perempuan. Misalnya, tak sedikit wanita yang mengalami depresi setelah melahirkan.

Masalah sosial juga ikut berperan dalam gangguan mental perempuan. Tak hanya diajari untuk menjaga pikiran dan perasaan, perempuan juga diharusnya menjaga penampilan. Terkadang, hal ini menimbulkan masalah kejiwaan.

Selain itu, faktor lingkungan atau budaya dimana wanita masih cenderung menanggung pekerjaan rumah dan mengasuh anak, bahkan bekerja, bisa mempengaruhi mental wanita. Terkadang, wanita masih dipandang lebih rendah dibanding pria.

Jika tidak bisa mengatasi rasa bersalah akan kehilangan waktu bersama anak saat bekerja, stres dan rasa bersalah dapat memperburuk depresi pada wanita.

Depresi pada wanita terlihat berbeda dibanding pria. Wanita yang depresi biasanya terlihat kelelahan, kurang motivasi atau menark, dan lebih sering menangis. Sementara pria yang depresi cenderung marah-marah.

4. Gangguan makan

Gangguan makan biasanya lebih sering dialami oleh wanita karena kebanyakan dari mereka ingin tampil cantik dengan bentuk tubuh yang ideal. Binge eating disorder adalah makan yang berlebihan dan sudah menjadi kebiasaan hingga tak terkontrol.

Gangguan makan ini lebih banyak dialami wanita dibanding anoreksia dan bulimia. Data statistik menunjukkan, wanita lebih banyak mengalami gangguan ini dibanding pria. Wanita, cenderung merahasiakan kebiasaannya makan banyak karena hal itu memalukan.