Menu

Ada Yang Masih Punya Kebiasaan Ini? Tahan Pipis Bisa Sebabkan Infeksi Saluran Kemih Hingga Penurunan Fungsi Ginjal Lho Moms, Stop Ya!

13 April 2023 10:24 WIB

Ilustrasi sering kencing. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Apakah kamu masih sering memiliki kebiasaan menahan pipis? Jika iya, mulai sekarang hentikan kebiasaan buruk tersebut Moms. Sebab, ini bisa memberikan dampak yang buruk untuk kesehatan.

Melansir dari laman Republika, Kamis (13/4/2023), Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. Harrina E Rahardjo mengatakan menahan buang air kecil bisa menyebabkan risiko infeksi saluran kemih, nyeri pada kandung kemih, atau batu slauran kemih.

Tak hanya itu, kebiasaan tersebut juga bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang bisa berujung pada berbagai penyakit hingga komplikasi masalah kesehatan wanita. Meski tidak mengancam jiwa, tapi infeksi saluran kemih sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang Moms. Mulai dari aspek pekerjaan, sosial, seksual, hingga kualitas tidur.

"Sebanyak 30 persen wanita pernah mengalami setidaknya sekali infeksi saluran kemih dan secara global kasus infeksi saluran kemih hampir sebanyak 150 juta per tahun," katanya.

Leboh lanjut, Profesor Harrina menyarankan untuk menghindari makanan yang terllau pedas atau asam karena bisa memicu beser Moms.

"Hindari sering menahan kencing, menjaga kebersihan saluran kemih, dan segera berkonsultasi ke dokter apabila dijumpai gejala-gejala infeksi," lanjutnya.

Adapun beberapa gejala yang sering muncul pada penderita infeksi ini antara lain:

  • sering buang air kecil (BAK) di siang dan atau malam hari
  • sulit menahan BAK
  • mengompol
  • BAK sulit
  • aliran kencing terputus-putus
  • BAK mengedan dan tidak tuntas setelah BAK

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh faktor usia, genetik, menopause, stres, peradangan saluran cerna, kondisi mikrobiota dalam saluran kemih, serta tersumbatnya saluran kemih bagian bawah seperti prolaps organ panggul pada wanita.

Selain itu, kelaianna sarfa seperti stroke, penyakit Parkinson, dan kelainan tulang belakang juga bisa menjadi pemicu penyakit ini. Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dengan tepat.