Kebiasaan buruk begadang ternyata membahayakan bagi wanita. (Unsplash)
Beauty, memasuki libur panjang membuat pola tidur jadi berantakan, apa kamu merasakan hal itu juga?
Banyak di antara kita yang sengaja begadang karena banyak waktu luang yang dimanfaatkan untuk berkumpul bersama teman, menghabiskan waktu bermain gim, dan gadget.
Hal tersebut tentu menyenangkan, terlebih saat libur panjang. Namun Beauty, perubahan pola tidur bisa datangkan efek buruk bagi kesehatan, terlebih dalam jangka waktu lama.
"Durasi dan kualitas tidur yang benar sangat penting bagi kesehatan kita," kata Peter Yau, seorang ahli paru pada staf medis di Scott & White Memorial Hospital seperti yang dilansir dari laman Bswhealth, Kamis (27/4/2023).
Peter pun lantas menjabarkan berbagai dampak negatif terkait kesehatan yang akan diderita seseorang jika begadang dalam waktu panjang. Yuk, simak!
Dikatakan Peter, kurang tidur menyebabkan peningkatan kadar kortisol, yang merupakan hormon yang sama yang dilepaskan selama stres.
Hormon kortisol merupakan salah satu hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dalam tubuh. Hormon kortisol memiliki banyak fungsi dalam tubuh, salah satunya adalah untuk membantu mengatur respon stres.
Beberapa efek negatif dari stres kronis yang disebabkan oleh peningkatan kortisol antara lain, penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan tidur, peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes, serta masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Sebuah studi yang diterbitkan tahun ini di Journal of Neuroscience menemukan bahwa tetap terjaga terlalu lama menghancurkan sel-sel otak pada tikus dan mungkin hal yang sama dapat terjadi pada manusia.
Para peneliti di University of Pennsylvania menempatkan tikus di bawah jadwal tidur yang tidak teratur untuk melihat efeknya pada mekanika otak. Para peneliti menemukan bahwa 25 persen lokus coeruleus rusak secara permanen. Area otak ini bertanggung jawab untuk kewaspadaan dan pemikiran kognitif.
Selain itu, kurang tidur juga dapat memengaruhi keseimbangan neurotransmitter di otak. Neurotransmitter adalah zat kimia yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal di antara sel-sel saraf di otak.
Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan neurotransmitter ini dan menyebabkan gangguan neurologis. Beberapa jenis gangguan neurologis yang dapat disebabkan karena kurang tidur antara lain migrain, kejang, dan demensia. Dampak berkepanjangannya yang terjadi bisa menderita penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Beberapa alasan mengapa begadang berdampak negatif bagi tubuh antara lain dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peradangan, dan peningkatan kadar kolesterol, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh yang bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan resistensi insulin. Begadang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Kurang tidur dapat membuat seseorang sulit untuk konsentrasi karena tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan otak dan tubuh. Ketika kurang tidur, otak tidak memiliki waktu yang cukup untuk memproses informasi dan memperbaiki kerusakan sel-sel otak.
Hal ini dapat mengakibatkan gangguan kognitif seperti kesulitan konsentrasi, gangguan daya ingat, dan penurunan kemampuan berpikir kritis. Kurang tidur juga dapat mengakibatkan penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat.
Selain itu, juga dapat mempengaruhi produksi neurotransmitter dalam otak seperti dopamin, serotonin, dan noradrenalin yang berperan penting dalam mempertahankan konsentrasi dan fokus. Semoga informasinya bermanfaat, ya!