Menu

Bahaya Cuaca Ekstrem, Bisa Timbulkan Heat Stroke, Kenali Gejalanya Menurut Dokter Ahli!

02 Mei 2023 19:05 WIB

Ilustrasi seseorang terkena stroke. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, cuaca panas yang tengah melanda Indonesia menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Teriknya marahari ditambah kondisi udara yang tercemar bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Salah satu masalah kesehatan paling parah yang disebabkan oleh cuaca panas ekstrem adalah heat stroke.

Lantas, apa itu heat stroke?

Disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD Dr. Rudy Kurniawan Sp.PD, heat stroke atau pitam panas merupakan sebuah kondisi gangguan kesehatan ketika tubuh tidak lagi sanggup mengontrol suhu tubuh.

Pada kondisi ini, suhu tubuh akan naik dengan cepat, disertai dengan gagalnya mekanisme tubuh dalam berkeringat dan kehilangan kemampuan tubuh untuk menurunkan suhunya.

Akibatnya, suhu tubuh seseorang bisa mencapai 40 derajat celsius bahkan lebih.

"Tentunya ini akan menyebabkan seseorang mengalami hipertermia yang merupakan kondisi serius dan membutuhkan penanganan yang cepat. Jika tidak segera ditangani heat stroke bisa menyebabkan cacat permanen, bahkan kematian," ujar Dr. Rudy dalam keterangan persnya, Minggu (30/4/2023).

Untuk gejala heat stroke sendiri meliputi suhu tubuh tinggi hingga 40 derajat celsius atau lebih, kebingungan, perubahan dalam berkeringat, mual dan muntah, kulit memerah, intensitas pernapasan meningkat, detak jantung meningkat, dan sakit kepala berdenyut.

Lantas apa yang harus dilakukan saat mengalami heat stroke?

Simak halaman selanjutnya!



Biasanya sebelum heat stroke menyerang, seseorang akan mengalami heat exhaustion terlebih dahulu.

Dalam kondisi heat exhaustion ada yang beberapa hal yang bisa dilakukan guna mencegah sampai ke taraf heat stroke.

Yakni, menghubungi layanan darurat agar pasien heat stroke atau heat exhaustion bisa mendapatkan penanganan medis dan profesional secepatnya.

Bawalah pasien ke ruangan yang suhunya lebih dingin, melepas pakaian berlebih, mengompres penderita dengan kain air dingin untuk menurunkan suhu tubuh, membasahi muka, leher, lengan, dan paha kaki dengan air es atau air dingin, serta memberi pasien air dingin sebanyak-banyaknya untuk diminum.

"Apabila kondisi penderita sudah terlalu parah, bisa menggunakan bathtub dan mengisinya dengan air es sehingga penderita heat stroke bisa berendam untuk menurunkan suhu tubuhnya sampai bantuan medis datang," timpal Dr. Rudy.

Supaya terhindar dari heat stroke di tengah cuaca panas seperti ini, Dr. Rudy pun menyarankan agar masyarakat meminimalkan aktivitas di area panas yang terlalu lama, cukupi kebutuhan air harian, gunakan tabir surya ketika beraktivitas di luar ruangan, serta pastikan sirkulasi udara baik di dalam ruangan.

Dengan demikian, heat stroke diharapkan bisa terhindari. Untuk gejala heat stroke sendiri meliputi suhu tubuh tinggi hingga 40 derajat celsius atau lebih, kebingungan, perubahan dalam berkeringat, mual dan muntah.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah