Menu

Sama-sama Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Perbedaan Burnout dengan Stres

22 Januari 2021 15:00 WIB

Ilustrasi seseorang dengan PTSD (The Dr.Oz Show/Edited by Herstory)

HerStory, Bogor —

Akhir-akhir ini istilah burnout mulai banyak dibicarakan oleh masyarakat. Burnout merupakan suatu kondisi lelah berlebihan yang dirasakan oleh seseorang baik secara mental ataupun fisik. Kira-kira burnout ini sama nggak sih seperti rasa stres? 

Mengutip dari alodokter.com (22/01/2021), stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Jadi bisa disimpulkan, meskipun keduanya sama-sama berkaitan dengan reaksi tubuh, tetapi keduanya berbeda ya beauty

Tentu saja tak hanya itu, ada beberapa perbedaan lainnya yang perlu kamu ketahui mengenai burnout dan juga stres. Kira-kira apa saja ya itu? Simak informasi berikut ini dengan baik ya! 

Tingkat kelelahan 

Perlu diketahui, seseorang yang mengalami burnout maka tingkat kelelahan yang dirasakan akan lebih lama daripada saat mengalami stres. Biasanya stres hanya akan dirasakan sesaat dan bisa mereda jika sudah diatasi dengan beristirahat atau mencari hiburan. Namun hal itu tak berlaku pada mereka yang mengalami burnout, mereka yang mengalami kondisi ini akan merasa lelah secara berlebihan dalam waktu yang cukup lama. 

Berjarak dengan hal yang dikerjakan 

Salah seorang psikolog menjelaskan bahwa meraka yang menderita burnout akan merasakan adanya jarak dengan hal-hal yang biasa ia kerjakan. Kamu tak lagi merasa senang dan excited saat harus menyelesaikan tugas tersebut. Sebaliknya, kamu mengerjakan itu semua hanya untuk memenuhi kewajiban saja. 

Hilangnya rasa pencapaian 

Setiap melakukan kegiatan baik itu pekerjaan atau pun mengasuh si kecil, tentu saja kita membutuhkan sense of achievement atau rasa pencapaian. Ketika seseorang mengalami burnout, maka tak ada lagi sesuatu yang ingin dicapainya. 

Nah, itu dia perbedaan burnout dengan stres. Jika kamu mengalami burnout ataupun stres, sebaiknya segera lakukan rehat dari segala aktivitasmu ya. Bahkan, kamu juga boleh lho untuk meminta bantuan seorang psikolog jika memang perlu. Ingat, kesehatan mental adalah hal utama yang harus kamu jaga untuk menciptakan hidup yang bahagia.