Penyakit menular seksual adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual, baik secara seks vaginal, oral, maupun anal. Penularan penyakit ini bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya.

Mengenai hal tersebut, Juru Bicara Kementeran Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohammad Syahril menyebutkan bahwa ada tiga penyakit menular seksual yang paling berisiko menular pada anak, yaitu human immunodeficiency virus (HIV), sifilis (raja singa), dan hepatitis B.

"Ada tiga kemungkinan anak tertular penyakit menular seksual, yakni saat dalam kandungan, saat proses melahirkan, dan saat proses menyusui," kata dr. Syahril dalam konferensi pers virtual, Senin (8/5/2023).

Penyakit menular seksual, terutama HIV dan sifilis sebagian besar ditularkan dari ibu ke anak. Pada kasus HIV, penularan dari jalur ibu ke anak menyumbang angka sebesar 20% hingga 40%.

"Nah, penularan HIV dari jalur ibu ke anak ini menyumbang sebesar 20% sampai 45i seluruh sumber penularan HIV lainnya, seperti seksual, jarum suntik, dan transfusi darah yang gak aman," paparnya.

Menurut dr. Syahril, salah satu penyebab utama terjadinya penularan HIV dan sifilis pada anak adalah akibat perilaku seksual yang berisiko dari orang tua.

Berkaitan dengan hal tersebut, dr. Syahril mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas seksual yang berisiko serta perlu melakukan skrining atau pemeriksaan terkait penyakit menular seksual.

"Penyakit menular seksual ini sangat berbahaya. Semua orang yang berisiko harus mau melakukan skrining di faskes secara gratis," ujar dr. Syahril.