Menu

Dukung Transformasi Digital di Nusa Tenggara Timur, #MakinCakepDigital Bersama Kominfo Lewat Pekan Literasi Digital

11 Mei 2023 10:05 WIB

Kampanye Kemenkominfo Bertajuk Literasi Digital Untuk Mendukung Transformasi Digital di NTT

HerStory, Jakarta —

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menghadirkan Pekan Literasi Digital bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Melalui kampanye #MakinCakapDigital, workshop sehari bertajuk "Literasi Digital Untuk Mendukung Transformasi Digital" tersebut, berlangsung pada 9 Mei 2023 di Graha Ristela, Kabupaten Ende, NTT.

Beauty, internet telah menjadi merupakan bagian tak terpisahkan bagi mayoritas masyarakat Indonesia, tak terkecuali bagi warga NTT.

Oleh karena itu, Kemenkominfo merasa perlu mengedukasi masyarakat dan komunitas di Kabupaten Ende serta wilayah lain di NTT. 

Selain bertujuan untuk meningkatkan literasi digital, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan tingkat penetrasi internet di Tanah Air.

"Menurut data kami, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai sekitar 73,3i total penduduk Indonesia. Namun, masih banyak pengguna media sosial yang terpapar isu SARA, hoax, dan menjadi korban tindak kejahatan karena masyarakat hanya tahu cara menggunakan media sosial tanpa memahami akibatnya. Karenanya, Pekan Literasi Digital ini penting untuk meningkatkan wawasan digital masyarakat Ende," kata Suprianto, selaku PLT Kadis Kemenkominfo Kab. Ende, dalam keterangan pers yang diterima oleh HerStory (11/5/2023).

Seiring meningkatnya penetrasi internet, kemampuan masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi digital terus membaik setiap tahunnya.

Indeks Literasi Digital tahun 2022 yang dirilis Kemenkominfo awal tahun lalu menyebutkan bahwa Indonesia berada di level 3,54 poin dari skala 1-5 atau berada pada level sedang. 

Indeks tersebut meningkat 0,05 poin dibanding 2021 yang masih berada di level 3,49. Indeks literasi digital tersebut diukur melalui empat pilar indikator besar, yakni Digital Skills, Digital Ethics, Digital Safety, dan Digital Culture.

"Transformasi digital merupakan kebutuhan hidup yang terus berubah dan berkembang. Agar aktifitas dan komunikasi dalam dunia digital dapat berjalan dengan lancar, hal-hal dasar yang harus diperhatikan diantaranya, perhatikan norma budaya, menjaga etika saat berada di dunia maya, serta keamanan dan kenyamanan diri sendiri dan orang lain dalam lingkungan digital," jelas Dr. Laurentius D. Gadi Djou, selaku Dosen Akuntansi Universitas Flores.

Kegiatan ini dilangsungkan untuk menyetarakan tingkat "melek digital" di perkotaan (urban) dan pedesaan (rural).

Berdasarkan survei Status Literasi Digital Indonesia 2021 yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) dengan Kemkominfo, responden di daerah perkotaan yang memiliki indeks literasi digital tinggi sebesar 52,5 persen. 

Sementara di pedesaan, porsi masyarakat dengan tingkat literasi digital tinggi sekitar 49,8 persen. Selisih yang tipis antara keduanya menunjukkan semakin merata perkembangan daya saing digital di Indonesia.

Pemerataan daya saing digital hingga pelosok nusantara didukung berbagai inisiatif pengembangan, seperti melalui akselerasi infrastruktur TIK, daya saing talenta digital, dan literasi keuangan.

Antusiasme masyarakat Kabupaten Ende terlihat dari beragam kalangan yang hadir dalam kegiatan ini, mulai dari Komunitas Bank Sampah; Komunitas Mobile Legend hingga sejumlah penggiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Share Artikel:

Oleh: Noorma Amalia Siregar

Artikel Pilihan