Menu

Moms dan PakSu Wajib Tahu! Kenali Gejala dan Pencegahan Infertilitas, Simak Yuk

12 Mei 2023 18:15 WIB

Ilustrasi wanita yang mendapatkan hasil test pack negatif. (Indiatoday.in/Edited by HerStory)

HerStory, Depok —

Infertilitas merupakan kondisi di mana pasangan tak memiliki keturunan walaupun sudah melakukan hubungan seks dengan jadwal yang diperhitungkan. Umumnya, kondisi ini selalu dikaitkan dengan masalah reproduksi wanita.

Padahal, kelainan reproduksi gak cuma terjadi pada wanita, tapi juga pria. Baik pria maupun wanita memiliki persentase sama sebagai penyebab infertilitas

"Penyebabnya dari faktor perempuan sebesar 40% kurang lebih, demikian laki-laki dengan persentase yang sama 40%. Adapun (penyebab) sisanya 20% itu kombinasi atau tidak terjelaskan, dalam hal ini sebagian besar karena faktor genetik," ujar Dokter Andrologi dan Seksologi, Silvia Werdhy Lestari, dalam Media Discussion Rumah Sakit Pondok Indah, di Roemah Kuliner, Cikini, Jakarta. 

Adapun gejalanya, Dokter Silvia mengungkapkan, wanita lebih terlihat daripada pria. Salah satu gejala utama infertilitas wanita adalah gangguan siklus menstruasi. 

Wanita itu lebih kelihatan tandanya (infertilitas) berupa gangguan siklus haid jadi biasa pasien sudah tahu kalau dia itu ada masalah. Seperti haid-nya tidak setiap bulan, atau mestinya seminggu jadi sehari. Mestinya seminggu, jadi dua minggu," ungkap Dokter Silvia.

Sementara bagi pria, gejala infertilitas cenderung sulit terlihat karena tak ada gejalanya. Dokter Silvia menganjurkan para suami ataupun pria yang ingin menikah melakukan analisis sperma ke dokter spesialis. 

"Analisis sperma itu kita bisa tahu jumlah gerak dan bentuk spermanya, serta ada tidaknya yang mengganggu seperti bakteri dan virusnya," ucap Silvia.

Dokter Silvia menegaskan, kelainan dan ciri sperma tak sehat gak bisa dideteksi secara mandiri. Oleh sebab itu, kalangan pria harus memiliki kesadaran memeriksakan spermanya untuk dapat diperbaiki. 

Biasanya pria itu kalau periksa sperma kalau memang sudah ada gangguan, itu juga ditarik-tarik sama istrinya. Makanya dari sebelum nikah pun seharusnya punya kesadaran,” tegasnya. 

Namun demikian, infertilitas bisa dicegah dengan melakukan pola hidup sehat. Baik pria maupun wanita harus menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok, minum alkohol, dan begadang.

Selain itu, Dokter Silvia juga menganjurkan para pria untuk lebih waspada terhadap paparan radiasi yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan. 

Baiknya pria jangan mengantongi ponsel di kantong celana atau meletakkan laptop menyala di paha. Itu bisa memengaruhi kesuburan,” tuturnya.

Gak cuma itu, pria juga wajib memperhatikan segala aktivitas yang berbahaya untuk testis. Dokter Silvia tak menganjurkan pria bersepeda terutama saat program hamil karena gesekan dan tekanan pada testis dapat mengganggu sperma. 

"Tapi kalau dalam waktu tempuh lama dan jauh serta jalannya tidak rata bisa mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma pada pria, belum lagi kalau celananya ketat," ucap Silvia.

Gak cuma bersepeda, Dokter Silvia juga menganjurkan pria tak olahraga angkat beban terutama saat program kehamilan. Menurutnya masih banyak olahraga yang aman bisa dilakukan pria ketika sedang program kehamilan bersama istri.

"Jadi yang aman-aman aja, seperti jalan, berlari, senam itu relatif aman untuk pria," tegasnya.

Selain memerhatikan aktivitas, pencegahan infertilitas dapat dilakukan dengan menjaga asupan.

"Jaga asupan, protein dari daging, ikan, telur ayam. Perhatikan jumlahnya dan pengolahannya tidak dibakar, tidak digoreng kering karena (nutrisinya) bisa rusak. Jadi kalau enggak dipepes, disop, atau ditumis. Fresh ya jangan frozen, jangan diasepin, diasinin," tutur Dokter Silvia.

Terakhir, asupan buah dan sayur juga dianjurkan. Adapun sayur yang baik adalah berwarna hijau, seperti brokoli dan buncis. 

"Terus kalau buah itu yang merah kuning, seperti semangka pepaya itu separuh sehari, dan tomat, jeruk, wortel itu empat," tutupnya.

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani