Wanita sedang memainkan rambut. (Freepik/edited by HerStory)
Beauty, bagi kamu yang Anker alias Anak Kereta, pasti gak asing lagi dengan berbagai jenis kereta. Namun, sudahkah kamu mengetahui perbedaan MRT dan LRT?
Kerap dianggap sama, MRT dan LRT sebenarnya dua jenis kereta yang berbeda lho. Sebagai informasi, MRT merupakan Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu, sementara LRT adalah singkatan dari Light Rail Transit.
Secara garis besar, MRT dan LRT memang sama-sama gak menggunakan lokomotif. Kereta canggih ini memanfaatkan listrik sebagai tenaga penggeraknya.
Melansir dari Indonesia Baik, Sabtu (13/5/2023) sesuai namanya, MRT memiliki kapasitas angkut lebih besar daripada LRT. MRT juga memiliki ukuran kereta yang lebih besar.
MRT terdiri dari enam gerbong dengan kapasitas tampung jumlah orang sebanyak 1950 penumpang. Sementara LRT hanya memiliki empat gerbong dengan kapasitas angkut 600 orang.
Meskipun kecil, LRT memiliki keunggulan pada kemampuannya mengangkut sejumlah penumpang, dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari. Frekuensi perjalanan tersebut tergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau dikenal dengan istilah “headway” dalam Bahasa Inggris.
Gak cuma itu, dari sisi sumber daya listrik, MRT dan LRT menggunakan aliran berbeda. MRT menggunakan Listrik Aliran Atas (LAA), sementara LRT Jabodebek mengambil listrik dari bawah atau Listrik Aliran Bawah (LAB).
Selanjutnya dari sisi rel, MRT menggunakan sepasang rel untuk bergerak. Sedangkan LRT, memiliki rel ketiga yang berisi aliran listrik atau Third Rail.
Seperti dijelaskan sebelumnya, LRT menggunakan Listrik Aliran Bawah (LAB) yang belum pernah ada di Indonesia.