Menu

Presiden Joko Widodo Akan Buka Rapat Koordinasi Nasional Bangga Kencana 2021, Intip Rangkaian Acaranya, Yuk!

27 Januari 2021 14:33 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama)

HerStory, Tangerang —

Meskipun Indonesia sedang dalam masa sulit karena dilanda oleh pandemi COVID-19, Presiden Joko Widodo tetap berusaha untuk menghasilkan ide dan strategi baru bagi Bangga Kencana 2021 lewat Rapat Koordinasi Nasional.

Bangga Kencana sendiri adalah Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga berencana (Bangga Kencana) milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada kesempatannya di Auditorium Kantor Pusat BKKBN, Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala BKKBN, pun memberi sambutan atas dibukanya Rapat Koordinasi Nasional ini. 

“Kami ingin memperkuat komitmen dan peran Pemerintah Daerah serta Mitra Kerja BKKBN dalam meningkatkan akses dan kualitas Pelayanan dan Penggerakan Program Bangga Kencana di masa pandemi COVID-19," ungkap Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo.

"Selain itu, kami juga berharap bahwa Rapat Koordinasi Nasional ini akan menghasilkan rumusan pemikiran strategis untuk Program Bangga Kencana dalam mendukung upaya pencapaian agenda Pembangunan Nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024,” sambungnya. 

Rapat Koordinasi Nasional sendiri akan disusun oleh tiga kegiatan besar, yaitu Pra-Rakernas, Puncak Rakernas, dan Rakornis.

Pra-rakernas dilaksanakan hari ini, 27 Januari 2021 dan secara resmi dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi H. Tjahjo Kumolo, SH.

"Penyederhanaan Birokrasi yang telah dilakukan adalah bertujuan untuk mempercepat pelayanan publik dan perijinan, meningkatkan responsivitas birokrasi dan meningkatkan kualitas output birokrasi," jelas Tjahjo Kumolo.

"Sebagai Aparat Sipil Negara kita harus memiliki impian dan gagasan sehingga memiliki konsep untuk menangani persoalan misalnya seperti stunting. Melalui rapat kerja ini saya harap akan diperoleh konsep dan perencanaan yang akan bisa dilaksanakan kedepan, karena kerja BKKBN adalah menggerakan dan mengorganisir masyarakat," lanjutnya. 

Kondisi pandemi tentu saja memengaruhi hasil kerja dari program Bangga Kencana. Itulah sebabnya, pada tahun mendatang, pemerintah membuat target-target baru.

Pencapaian sasaran strategis program Bangga Kencana yang ditetapkan pada tahun 2021 yaitu: menurunkan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) menjadi 2,24 per-WUS dan angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun menjadi 24 kelahiran per 1000 WUS usia 15-19 tahun; Meningkatkan prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive prevalence rate/mCPR) menjadi sebesar 62,16 persen; Menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need) menjadi 8,30 persen; Meningkatkan median usia kawain pertama perempuan menjadi 22 tahun dan meningkatkan Indeks Pembangunan Keluarga menjadi 55.

Walaupun begitu, kita harus bersenang diri karena program Bangga Kencana telah meraih beberapa pencapaian yang mengagumkan. 

“Kami sadari masih banyak yang harus segera dibenahi. Meskipun situasi sulit, namun kita dapat menorehkan beberapa prestasi dan capaian yang cukup menggembirakan, antara lain: Rebranding BKKBN; Perubahan Struktur Kelembagaan BKKBN; Transformasi jabatan Administrasi menjadi jabatan Fungsional; Penyelenggaraan Harganas ke 27 dengan pelayanan sejuta akseptor dan mendapat apresiaasi Rekor MURI; Pengisian jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama pusat dan provinsi; Opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan; Penghargaan ZI WBK kepada 5 (lima) Satker dari Kemenpan RB; Penghargaan Merit System sebagai Lembaga yang menyelenggarakan Sistem Rekrutment Pejabat secara terbuka; dan Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik. Semua itu berkat kerjasama dan dan kerja keras kita semua,” ungkap Kepala BKKBN Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)

Setelah Pra-Rakernas selesai, puncak Rakornas akan dilaksanakan esok hari pada 28 Januari 2021 yang akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara dan dilanjutkan dengan kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pada 29 Januari 2021 yang melibatkan seluruh mitra kerja BKKBN.

Pelaksanaan Rakornas tahun ini menggunakan metode hybrid meeting, yaitu mengkombinasikan online/virtual dengan offline, guna mendukung upaya pencegahan terjadinya penularan Covid-19. Adapun peserta Rakornas terdiri dari seluruh ASN BKKBN baik di pusat maupun di provinsi, termasuk para PKB/PLKB, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, organisasi profesi, mitra kerja internasional dan organisasi kemasyarakatan.