Menu

Kenali Bahaya Self Diagnose, Begini Cara Kamu Tahu Kena Masalah Kesehatan Mental!

29 Mei 2023 13:41 WIB

Ilustrasi wanita sedang mengalami gangguan mental. (Freepik/Racool_studio)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahukah kamu bahwa Indonesia tengah mengalami masalah krisis mental. Pasalnya, banyak anak muda yang mengalami bullying dan flexing yang berdampak buruk pada perkembangannya.

Meski begitu, Beauty gak bisa melakukan self diagnose atau mendiagnosa sendiri kesehatan mentalmu. Namun, hanya bisa dilakukan dengan bantuan spesialis.

Ketua Wanita Indonesia Keren (WIK) sekaligus Psikolog, Maria Ekowati, mengimbau masyarakat agar nggak melakukan self diagnose atau diagnosa mandiri terhadap kesehatan mental.

"Hal ini sering terjadi, harusnya disarankan pergi ke psikolog. Bukan melakukan self diagnose itu," kata Maria dalam acara Pentingnya Kesehatan Mental untuk Mencegah Bullying dan Flexing, Jumat (26/5/2023).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018, 50 persen dari masalah kesehatan mental yang dialami orang dewasa, sudah terbentuk sejak dini.

Bahkan kesehatan mental sudah terbentuk sebelum seseorang berumur 14 tahun. Survei dari Indonesia-National Adolescent tahun 2022 menyatakan dari tiga remaja Indonesia memiliki satu masalah kesehatan mental.

Data yang sama menyebut, 1 dari 20 remaja memiliki satu gangguan mental. Sementara, 15,5 juta remaja (34,9 persen) mengalami masalah mental sedang.

Belakangan ini, kesehatan mental disuarakan oleh banyak pihak. Banyak kanal-kanal tak resmi yang dibuat untuk megetahui seseorang mengalami gangguan mental atau tidak.

Dikatakan Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, Ketua Health Collaborative Center bahwa masyarakat belakangan ini, khususnya anak muda, mudah percaya hoax. Sehingga, mengenai self diagnose banyak menyerang kaum muda.

"Menjauhi website-website yang tidak terpecaya, kaya tunjukkan aura kamu atau apakah kamu mengalami gangguan mental, itu salah. Yang benar adalah merujuk kepada website terpercaya seperti WHO," kata dr. Ray.

Dr. Ray memberikan saran agar terhindar dari self diagnose. Hal paling mendasar adalah tak mudah percaya dan cek terlebih dulu kebenarannya.

Konten tulisan atau video bisa berujung hoax. Jika kamu percaya dan mendiagnosis diri kamu pengidap gangguan mental tanpa pemeriksaan terlebih dahulu akan merugikan kamu sendiri.

Selain itu, jangan menggunakan website tentang mengukur kesehatan mental yang tak terpercaya. Sebaiknya, cek di situs resmi agar kamu nggak dirugikan.

Bagian paling penting, Dr Ray mengatakan jika mendapati masalah terkait kesehatan mental, sebaiknya langsung pergi ke psikolog.

Buang stigma tentang "ke psikolog berarti gila". Karena itu sama sekali nggak benar. Segera pergi ke psikolog untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Nah Beauty, itulah langkah yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari berita hoax seputar gangguan kesehatan mental.

Artikel Pilihan