Ilustrasi putih telur. (Shutterstock/Edited By HerStory)
Telur menjadi salah satu makanan yang banyak digemari orang. Selain mudah diolah, telur juga sumber makanan dengan gizi yang cukup lengkap karena mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang berguna bagi tubuh.
Meski begitu bukan berarti tidak berisiko atau berdampak buruk bagi kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi ya Moms. Berikut ini beberapa dampak buruk kebanyakan makan telur untuk kesehatan tubuh, seperti dilansir dari laman sindikasi Genpi, Rabu (31/5/2023).
Salah satu efek samping dari kebanyakan mengonsumsi telur, yakni bisa menimbulkan alergi. Hal tersebut disebabkan oleh sistem imun yang bereaksi secara berlebihan terhadap protein telur.
Jika alergi, biasanya setelah makan telur akan mengalami gejala seperti ruam merah, batuk, hingga sesak napas. Selain itu, kebanyakan makan telur bagi sebagian orang akan menimbulkan reaksi alergi yang lebih parah seperti syok anafilaksis.
Salah satu risiko kebanyakan mengonsumsi telur, yakni bisa meningkatkan kolesterol. Perlu diketahui, bahwa satu butir telur mengandung sekitar 185 mg kolesterol per butirnya.
Oleh sebab itu, jagalah tingkat kolesterol di bawah 200 miligram per hari. Jika terlalu banyak konsumsi telur, kamu akan mengalami kelebihan kolesterol yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Salah satu dampak buruk kebanyakan mengonsumsi telur, yakni risiko diabetes. Pasalnya, kandungan lemak dalam telur bisa memicu penyakit diabetes, terutama pada wanita.
Penelitian The American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, bahwa makan telur ayam setiap hari membuat pria berisiko 55 persen mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, dampak buruk kepada wanita bisa terkena diabetes tipe 2, yaitu sekitar 77 persen lebih besar dari pria.
Salah satu dampak buruk mengonsumsi telur berlebihan, yakni menimbulkan ketodakseimbangan hormon. Pasalnya, dalam produksi telur nonorganik, peternak biasanya akan menyuntikan hormon pada ungggas.
Hormon tersebut akan terbawa dalam kandungan telur. Oleh sebab itu, jika mengonsumsi telur nonorganik, aktivitas hormonal di dalam tubuh bisa terganggu. Akibatnya, kebanyakan makan telur akan membuat hormon lebih mudah naik turun, apalagi pada wanita.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.