Menu

Nggak Cuma Karena Nafsu, Ini Sederet Alasan Psikologis Kenapa Pasangan Berselingkuh

03 Februari 2021 15:10 WIB

Ilustrasi perselingkuhan.(Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Selingkuh adalah salah satu masalah besar yang bisa menerpa kehidupan setiap pasangan. Perselingkuhan terjadi ketika salah satu individu mulai menemukan sensasi baru dengan orang yang ia temui.

Masalahnya, apakah semua perselingkuhan terjadi karena pasangan kita yang "nakal" dan enggak setia? Nyatanya, ada beberapa faktor psikologis yang mendorong seseorang untuk berselingkuh.

Faktor-faktor ini bisa dipicu oleh kepribadian pasangan atau bahakn dirimu sendiri. Berikut adalah beberapa alasan psikologis kenapa orang berselingkuh yang dikutip dari berbagai sumber (03/02/2021). Yuk baca sambil renungkan untuk saling memperbaiki diri.

1. Kurangnya kepuasan seksual dalam pernikahan, dan hasrat untuk hubungan seksual tambahan

Nafsu seksual seringnya berumur pendek dan gairah bisa merosot turun cukup cepat. Masalah yang kerap terjadi dalam rumah tangga bisa memicu matinya gairah secara perlahan.

Ketika gairah itu mati, maka ada kemungkinan pasangan akan mencari "suasana baru" dan memicu perselingkuhan. Hal ini juga dapat memudar jika kedua pasangan dalam hubungan perselingkuhan tidak menemukan banyak kesamaan lain di luar seks.

2. Kurangnya kepuasan emosional dalam pernikahan

Mencari keintiman emosional bisa sama menariknya dengan mencari keintiman fisik sebagai alasan untuk memiliki perselingkuhan. Sebagian besar orang yang berselingkuh atas alasan ini melaporkan mereka merasa kurang terpenuhi kebutuhan emosionalnya dari pasangan menikah mereka.

Jenis perselingkuhan ini biasanya tidak melibatkan seks dan cenderung memilih untuk tetap dalam hubungan platonis.

3. Hasrat untuk mendapatkan rasa penghargaan dari orang lain

Saling menghargai adalah faktor kunci dalam aspek emosional dalam suatu hubungan romantis. Kedua orang ini bisa saja bertumbuh semakin terpisah secara emosional dan gagal untuk mengakui kebutuhan yang mereka miliki dalam hubungan tersebut.

Ketidakpuasan emosional ini jadi alasan utama untuk berselingkuh. Mereka merasa tidak dihargai dan berharap bahwa pasangan mereka bisa mengakui ketika mereka bekerja keras untuk mempertahankan pernikahan tersebut.

4. Balas dendam

Dalam sebuah hubungan yang sudah terlanjur ‘sekarat’, keinginan untuk menyakiti pasangan yang (atau dicurigai) berselingkuh tampaknya mengalahkan hasrat pemenuhan keintiman fisik dan batin semata.

Perselingkuhan melambangkan hasrat, penderitaan, dan kebutuhan akan sebuah hubungan. Perselingkuhan jarang hadir tanpa adanya konflik atau bahkan tekanan. Selain itu, perselingkuhan mungkin adalah akibat, atau penyebab, dari pernikahan.