Ilustrasi seseorang digigit anjing (Halodoc/Edited by HerStory)
Baru-baru ini, sejumlah kasus rabies dari gigitan anjing ke manusia membuat siapapun yang melihatnya ketakutan. Sebab, rabies menunjukkan gejala mengerikan, salah satunya takut air atau disebut hydrophobia.
Dari berbagai video beredar menunjukkan, orang terkena rabies seolah takut saat melihat atau bahkan minum air. Ini merupakan gejala parah pada rabies sehingga kemungkinan untuk selamat sangat sedikit.
Lantas bagaimana penjelasan ilmiah dari hydrophobia?
Mengutip dari Medi-Call, Senin (19/6/2023) rabies merupakan virus ditemukan dalam air liur hewan yang telah terinfeksi dan menyebar melalui gigitan, goresan, lalu masuk ke dalam tubuh. Gak cuma anjing, rabies juga bisa ditularkan oleh rubah, serigala, kelelawar, monyet, bahkan kucing.
Salah satu gejala parah rabies adalah hydrophobia. Kenyataannya, rabies gak menyebabkan rasa takut akan air.
Hydrophobia merupakan rasa sakit yang luar biasa pada pasien saat menelan cairan, termasuk air bahkan air liur. Rabies cepat atau lambat akan membuat otot-otot lumpuh.
Rasa sakit dirasakan penderita saat menelan cairan disebabkan ketidakmampuan otot-otot yang bertanggung jawab untuk mengontrol menelan. Rabies berkembang sangat cepat yang dapat menyebabkan pasien meninggal hanya dalam beberapa hari.
Informasi lebih mendalam di halaman selanjutnya...
Melihat akibatnya yang sangat fatal, rabies sejatinya bisa dicegah. Jika tergigit atau dicakar satwa liar, korban harus segera mencuci luka terlebih dahulu dengan sabun dan air.
Segerakan untuk mencari pertolongan medis berupa vaksin anti-rabies dan serum anti-rabies guna memperlambat efek infeksi semakin parah.
Sejatinya, setelah terpapar, penderita tak langsung merasakan gejala penyakit. Gejala rabies muncul dalam waktu 3-8 minggu setelah virus masuk ke tubuh dan berkembang biak menginfeksi penderita.