Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (newindianexpress.com/(Edited by HerStory)
Moms, KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga gak hanya terjadi antara suami dan istri saja. Anak juga rentan menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri, lho.
Melansir laman Instagram Parentalk.id, psikolog Irma Gustiana ada beberapa hal yang menyebabkan orang tua melakukan KDRT terhadap anaknya. Tentu saja, apapun alasannya gak membenarkan tindakan kekerasan, ya.
Kira-kira apa saja hal yang dapat melatarbelakangi terjadinya KDRT oleh orang tua terhadap anak? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini, Moms.
Ini merupakan pandangan orang tua yang menganggap bahwa anak harus menuruti orang tua. Orang tua merasa lebih superior dan membenarkan semua tindakannya. Bahkan jika melakukan kekerasan atau hal lain yang memungkinkan menyakiti anak.
Pasangan yang kerap bertengkar cenderung bersikap emosional ke anak dan berpotensi melakukan KDRT. Hal ini terjadi karena perasaan tertekan dan butuh pelampiasan dan anak kemudian menjadi sasarannya.
Ketika kebutuhan gak terpenuhi maka seseorang gak merasa aman. Perasaan gak aman ini yang dapat memicu stres dan melakukan hal-hal yang diluar nalar atau kendalinya. Akibatnya anak menjadi pelampiasan rasa kesal dan amarah orang tua.
Mungkin ada seseorang yang terbiasa melakukan kekerasan. Terutama kalau intensitasnya untuk melakukan kekerasan sudah tinggi, maka perlu penanganan khusus.
Sebagian orang mungkin berpikir bahwa kekerasan adalah suatu hal yang menjadi alat untuk mendisiplinkan anak. Padahal sebenarnya gak demikian, Moms.
Kekerasan hanya akan menimbulkan rasa takut pada anak. Hal ini akan menyebabkan gangguan emosional dan bahkan bisa berkembang menjadi trauma.
Nah, itu dia beberapa hal yang dapat memicu kekerasan pada anak. Apapun alasannya, kekerasan bukanlah solusi, ya, Moms.