Menu

Hati-hati! Kurang Terhidrasi Bisa Menyebabkan Migrain Lho Beauty

06 Juli 2023 14:52 WIB

Seorang wanita sedang sakit kepala. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kamu pernah mengalami migrain? Migrain adalah jenis sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya terjadi pada salah satu sisi kepala. Migrain dapat berlangsung singkat dan mereda sendiri, tetapi terkadang bisa juga menetap selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari. 

Gejala migrain dapat berupa nyeri kepala yang menusuk atau berdenyut, mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Apakah kamu tahu? Ternyata dalam hal ini, wanita lebih rentan terkena migrain lho.

Beberapa faktor yang dapat memicu migrain antara lain stres, kurang tidur, kurang terhidrasi, olahraga intensitas berat, perubahan hormon, dan konsumsi makanan tertentu. Selain itu, migrain juga dapat dipicu oleh faktor lingkungan seperti perubahan cuaca dan paparan sinar matahari.

Faktor Terjadinya Migrain

Untuk mengenali faktor pemicu migrain pada diri sendiri, kamu dapat mencatat setiap kali mengalami serangan migrain dan mencatat faktor-faktor yang mungkin memicunya.

Misalnya, mencatat makanan atau minuman apa yang dikonsumsi sebelum serangan, aktivitas apa yang sedang dilakukan, kondisi lingkungan seperti cuaca atau paparan sinar matahari, dan faktor-faktor lain yang mungkin memicu serangan migrain. 

Dengan mencatat faktor pemicu tersebut, kamu dapat menghindari itu di masa depan dan mencegah serangan migrain. Atau bisa juga melakukan teknik relaksasi atau meditasi yang dapat membantu kamu mengurangi stres sebagai faktor pemicu migrain.

Upaya yang Harus Dilakukan

Seperti teknik pernapasan, meditasi, yoga, terapi pijat, dan musik terapi. Dengan melaksanakan teknik relaksasi atau meditasi secara teratur, seseorang dapat mengurangi stres sebagai faktor pemicu migrain dan meningkatkan kualitas hidup.

Penyebab pasti dari migrain belum diketahui secara pasti, namun beberapa teori menyebutkan bahwa kondisi ini diduga terjadi akibat perubahan aliran darah di kepala dan otak, atau aktivitas sel-sel saraf yang terlalu aktif mengirimkan sinyal ke otak, sehingga memicu nyeri.

Sekitar 70-80% penderita migrain bisa dari riwayat keluarga yang mengalami migrain, yang membuktikan bahwa gen juga dapat berperan. Gak ada cara khusus untuk mengobati migrain, tetapi gejalanya dapat diredakan melalui kombinasi perawatan diri, pengobatan, dan gaya hidup sehat.

Obat Migrain

Beberapa obat dapat diberikan untuk mencegah rekurensi maupun mengurangi intensitas nyeri, seperti Sanmol, Panadol Extra, Proris, Bodrex Migra, dan Aspirin. Pencegahan migrain dapat dilakukan dengan menghindari faktor pemicunya, antara lain dengan memperbaiki pola tidur, menghindari makanan yang memicu migrain, dan mengurangi stres.

Jangan terlalu menyepelekan dengan penyakit migrain. Migrain bukan sekadar sakit kepala sebelah, tetapi merupakan penyakit yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena migrain bisa menjadi penyakit jangka panjang, terutama jika gak ditangani dengan baik.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala migrain dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penulis: Shabrina Trisza Pusparayi