Menu

Tipe-tipe Pola Asuh yang Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental Anak, Simak Moms!

11 Juli 2023 07:15 WIB

Orang tua otoriter (Google / Tutur Mama)

HerStory, Bekasi —

Tiap orang tua tentu memiliki pola asuh yang berbeda-beda. Setiap pola asuh yang diterapkan akan menghasilkan karakter anak yang berbeda. 

Sebab itu, penting untuk menerapkan pola asuh yang tepat. Pasalnya, hal itu menentukan langkah yang akan anak ambil bagi kehidupannya.

Maka dari itu, pola asuh dalam keluarga memainkan peran penting bagi masa depan anak karena keluarga memberikan bekal anak untuk dapat berinteraksi dalam kehidupan sosial dan menentukan jati diri. Nah, berikut tipe-tipe pola asuh yang perlu diketahui orang tua.

1. Pola Asuh Otoriter

Ditandai dengan tingkat kontrol yang tinggi dan kurangnya kehangatan serta dukungan emosional. Orang tua yang menerapkannya cenderung mengatur setiap aspek kehidupan anak tanpa memberi kesempatan untuk bereksplorasi atau mengembangkan otonomi. 

Anak yang dibesarkan secara otoriter cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi, rendahnya harga diri dan kesulitan dalam mengatur emosi. Mereka mungkin merasa tidak aman, terkekang dan kurang percaya diri.

2. Pola Asuh Permisif

Ditandai dengan kurangnya batasan dan aturan yang jelas. Orang tua cenderung memberikan kebebasan yang berlebihan kepada anak tanpa memberikan arahan atau disiplin yang konsisten.

Anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif cenderung memiliki kesulitan dalam mengendalikan perilaku, kurangnya disiplin dan kurangnya tanggung jawab. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan aturan dan batasan sosial serta memiliki masalah dalam mengatur emosi dan mengambil keputusan.

3. Pola Asuh Otoritatif

Mencakup kombinasi antara kontrol wajar dan dukungan emosional yang hangat. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif memberikan batasan dan aturan yang jelas sambil tetap mempertimbangkan kebutuhan dan opini anak. Mereka mendukung dan mengajak anak untuk mengembangkan otonomi, bertanggung jawab dan mengambil keputusan yang tepat. 

Anak yang dibesarkan secara otoritatif cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Mereka cenderung memiliki harga diri yang tinggi, keterampilan sosial yang baik dan kemampuan mengatur emosi yang sehat. Mereka juga lebih mampu mengambil inisiatif, mengatasi tantangan dan memiliki hubungan erat dengan orang tua.

4. Pola Asuh Acuh Tak Acuh

Ini ditandai dengan kurangnya perhatian, respons dan dukungan emosional dari orang tua. Orang tua yang menerapkannya cenderung tidak terlibat secara aktif dalam kehidupan anak, tidak memberikan dukungan emosional yang cukup dan kurang responsif terhadap kebutuhan dan perasaan anak.

Pola asuh yang melibatkan kekerasan fisik, emosional atau seksual dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental anak. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh abusif cenderung mengalami gangguan kecemasan, depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD) dan masalah perilaku lainnya.

5. Pola Asuh Responsif dan Mendukung

Ini adalah tipe pola asuh di mana orang tua secara aktif terlibat dalam kehidupan anak, memberikan dukungan emosional dan responsif terhadap kebutuhan anak.

Orang tua yang responsif dan mendukung cenderung menciptakan lingkungan yang positif bagi kesehatan mental anak. Anak-anak ini cenderung memiliki harga diri yang baik, kepercayaan diri yang tinggi, kemampuan untuk mengatur emosi dengan baik serta kemampuan sosial yang kuat.

Share Artikel:

Oleh: Cherryn Lagustya

Artikel Pilihan