Menu

Kualitasnya Hampir Sama dengan ASI, Dokter Gizi Anjurkan Rutin Minum Susu Segar Dua Kali Sehari, Nutrisinya Berlimpah Moms!

11 Juli 2023 09:55 WIB

Ilustrasi Susu (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, selain mengonsumsi makanan gizi seimbang, tubuh juga membutuhkan asupan dari protein hewani seperti susu.

Bahkan, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, menyarankan agar kita rutin mengonsumsi susu segar, setidaknya dua kali sehari.

Namun Moms, penting untuk memerhatikan batasan konsumsi lemak dalam susu yang akan dikonsumsi. Sedangkan untuk anak-anak,  sebaiknya berikan di atas usia satu tahun.

"Dalam hal konsumsi susu untuk orang dewasa, kita perlu memperhatikan batasan konsumsi lemak. Meskipun tetap diperbolehkan untuk minum susu, sebaiknya memilih susu rendah lemak atau bebas lemak,” ungkap dr. Christopher saat media brief, Jumat (7/7/2023).

Ditegaskan oleh dr. Christopher, pastikan memilih susu yang hanya mengandung 100 persen susu sapi segar, berasal dari sapi-sapi yang terjaga kesehatannya dan diawasi dengan baik.

Hal tersebut berdampak pada kualitas susu sapi yang memiliki konsep hampir sama dengan air susu ibu (ASI). Di mana kesehatan sapi, pakan yang diberikan, bahkan kenyamanan sapi tersebut berpengaruh besar terhadap kualitas susu yang dihasilkan.

Moms, kualitas susu seger juga dipengaruhi oleh proses pemanasannya. Susu segar pasteurisasi umumnya melalui proses pemanasan dengan suhu rendah sekitar 70-125°C selama lima detik.

Sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik susu dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Susu ini dapat disimpan selama kurang dari 40 hari pada suhu dingin lho, Moms.

"Proses pengolahan ini tidak menghilangkan atau merusak vitamin, mineral, makronutrien, dan nutrisi bioaktif alami yang terkandung dalam protein susu," jelas dr Christopher.

Nutrisi bioaktif memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan metabolisme seseorang, termasuk dalam memperbaiki jaringan tubuh, memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan bahkan bersifat anti kanker.

Berbeda dengan susu ultra high temperature (UHT) yang dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi sekitar 131-145°C selama 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme yang berlebihan.

“Semakin lama susu dipanaskan dan semakin tinggi suhu yang digunakan, komponen seperti vitamin dan nutrisi bioaktif akan rusak atau berkurang,” tutup dr. Christopher.

Semoga informasi ini bermanfaat ya Moms!

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah

Artikel Pilihan