Menu

Tangani Sejak Awal! Berikut Gejala Asma pada Anak Menurut Dokter Ahli yang Wajib Dikenali Moms!

14 Juli 2023 11:25 WIB

Ilustrasi penyakit asma (Freepik/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Moms, masalah pernapasan pada anak kerap menjadi kekhawatiran orangtua, terutama di cuaca pancaroba yang tak menentu akhir-akhir ini.

Bagi anak-anak yang memiliki asma, pasti akan menyebabkan sulit bernapas, mengganggu kenyamanan mereka saat menjalankan aktivitas.

Dalam situasi ini, orangtua pasti akan bertanya apakah asma bisa disembuhkan sehingga tidak lagi mengganggu kesehatan anak saat dewasa nanti?

Dijelaskan oleh dr. Irene Melinda Louis, Sp.A., Dokter Spesialis Anak RSIA Grand Family & RSIA Family, asma merupakan penyakit saluran respiratori kronik yang sering dijumpai baik pada anak maupun dewasa.

"Prevalens asma pada anak sangat bervariasi di dunia, berkisar antara 1-18%. Meski tak menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian pada anak, asma merupakan masalah kesehatan yang penting," jelas dr. Irene dalam siaran pers, Jumat (14/7/2023).

Meski begitu, jika tidak ditangani dengan baik, asma dapat menurunkan kualitas hidup anak, membatasi aktivitas, mengganggu tidur, hingga mempengaruhi kualitas belajar.

Di sisi lain, dari sisi keluarga dan sektor pelayanan kesehatan, asma yang tak terkendali akan meningkatkan pengeluaran biaya. Tentu Moms tak ingin hal ini terjadi kan?

Di mana proses perkembangan penyakit, respon imun yang berhubungan dengan penyakit, genetika, manifestasi klinis, diagnosis, dan penanganan asma telah mengalami banyak kemajuan.

Gejala Asma

Terjadinya asma dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Namun, faktor mana yang berperan tak dapat dipastikan karena kompleksitas hubungan kedua faktor tersebut.

Asma terjadi karena inflamasi kronik, hiperresponsif dan perubahan struktur akibat penebalan dinding bronkus (remodelling) saluran respiratori yang berlangsung kronik bahkan sudah ada sebelum munculnya gejala awal asma.

Penyempitan dan obstruksi pada saluran respiratori terjadi akibat penebalan dinding bronkus, kontraksi otot polos, edema mukosa, hipersekresi mukus.

Gejala klinis pada asma dapat berupa batuk, wheezing (mengi), sesak napas, dada terasa tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang, reversibel, cenderung memberat pada malam atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus.

informasi terkait cara diagnosis anak ada di halaman selanjutnya ya Moms!

Diagnosis Asma Pada Anak

Penegakan diagnosis asma pada anak mengikuti alur klasik diagnosis medis yaitu melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis memegang peranan sangat penting mengingat diagnosis asma pada anak sebagian besar ditegakkan secara klinis.

Anamnesis

Keluhan wheezing atau batuk berulang merupakan gejala klinis yang diterima luas sebagai titik awal diagnosis asma.

Dokter perlu melihat karakteristik dari gejala yang dirasakan oleh anak. Hal ini juga dapat menentukan tingkat keparahan asma yang dirasakan oleh si kecil. 

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah

Artikel Pilihan