Menu

Studi: 20 Menit Olahraga Setiap Hari Dapat Menurunkan Risiko Depresi di Masa Tua, Yakin Masih Mau Malas-malasan Beauty?

20 Juli 2023 15:50 WIB

Ilustrasi wanita menyukai olahraga sepak bola. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, olahraga merupakan salah satu aktivitas penting dilakukan. Selain untuk kebugaran tubuh, olahraga juga dapat menjaga kesehatan mental, lho Beauty. 

Meski terkadang berat melakukan aktivitas yang menguras tenaga ini, baiknya kamu setop untuk bermalas-malasan, ya! Sebuah studi mengungkapkan, berolahraga setidaknya 20 menit bisa menurunkan risiko depresi terutama untuk orang berusia 50 tahun. 

Penelitian, yang diterbitkan di JAMA Network Open, mengungkapkan, orang dewasa terutama berusia 50 tahun, berolahraga setidaknya selama 20 menit lima kali seminggu memiliki risiko depresi lebih rendah daripada mereka yang tidak. 

Tim peneliti juga mencatat, orang dengan penyakit kronis tertentu, seperti diabetes, paru-paru, osteoporosis, dan liver, juga perlu berolahraga lebih banyak daripada untuk menuai manfaat kesehatan mental.

Terdapat hubungan erat antara aktivitas fisik dengan kesehatan mental. Menurut National Institutes of Health (NIH), olahraga dapat membantu mengatasi stres, mengurangi perasaan depresi, dan meningkatkan suasana hati serta kesejahteraan emosional. 

Tim peneliti menggunakan dua alat berbeda untuk menentukan apakah peserta mengalami depresi. Yang pertama disebut Pusat Studi Epidemiologi-Skala Depresi (CES-D), daftar 20-item yang membantu para ahli menentukan tingkat keparahan depresi seseorang.

Lalu untuk melengkapi CES-D, peserta melaporkan seberapa sering mereka mengalami gejala atau perasaan yang terkait dengan kesehatan mental. Misalnya, berapa kali selama tujuh hari terakhir peserta merasa takut, kesepian, dan sedih.

Tes kedua yang digunakan para peneliti disebut Composite International Diagnostic Interview (CIDI). Ini mirip dengan CES-D yang memungkinkan para ahli menentukan apakah seseorang menderita gangguan panik, kecemasan umum, atau depresi berat.

Para peserta juga ditanya tentang berapa banyak olahraga yang mereka lakukan per minggu. Tingkat aktivitas mereka diukur menggunakan sistem metabolik setara tugas (atau MET). 

Melansir dari Health, Kamis (20/7/2023) sistem itu membantu para ahli menentukan seberapa cepat seseorang membakar kalori saat mereka aktif dan beristirahat.

Studi yang melibatkan 4.016 peserta ini terdaftar dalam Studi Longitudinal Irlandia tentang Penuaan. Usia rata-rata peserta adalah 61 tahun dan 54,9% persen dari mereka wanita. 

Para peneliti mengumpulkan data dari para peserta di lima titik berbeda dari Oktober 2009 hingga Desember 2018, kemudian menganalisisnya sejak Juni hingga Agustus 2022.

Para peneliti menentukan, orang berusia di atas 50 tahun tanpa kondisi kronis yang berolahraga sedang seperti jalan cepat, selama 20 menit sehari memiliki tingkat gejala depresi 16% lebih rendah. Orang-orang dalam kategori ini juga 43% lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi berat.

Sementara itu, WHO merekomendasikan setiap orang berusia 18 hingga 64 tahun mendapatkan minimal total 150 menit olahraga sedang setiap minggu. Dalam studi itu juga menemukan, orang yang berolahraga lebih dari 100 menit seminggu mendapatkan manfaat lebih besar bagi kesehatan mental mereka.

Seorang peneliti kesehatan gaya hidup di Universitas Limerick dan penulis studi ini, Eamon Laird mengatakan, semakin banyak olanraga itu kian meminimalisir risiko depresi. 

"Semakin banyak olahraga yang kamu lakukan, semakin baik untuk kesehatan mental. Orang yang berolahraga 120 menit sehari memiliki tingkat gejala depresi 23% lebih rendah dan 49% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi berat,” kata Laird.

Peneliti menyarankan setiap orang untuk menemukan olahraga yang tepat bagi mereka. Gak hanya olahraga, gaya hidup lainnya juga perlu dikontrol, seperti pola makan, dan jadwal istirahat. 

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani