Menu

Bukan Mau Nakut-nakutin, tapi Berlebihan Konsumsi 5 Makanan Ini Bisa Bikin Cepat Pikun Lho! Hindari untuk Cegah Demensia Dini!

21 Juli 2023 23:50 WIB

Ilustrasi pikun di usia muda (Shutterstock/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Bukan hanya dialami oleh para lansia, penyakit demensia juga bisa mengintai anak muda lho, Beauty! Demensia merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan fungsi organ otak.

Hal ini bisa ditandai dengan berkurangnya daya ingat, sulit memahami sesuatu, serta menurunnya kecerdasan mental. Atau lebih gampangnya, penyakit ini lebih sering dikenal dengan nama pikun.

Dalam beberapa kasus, demensia atau penyakit pikun ini bisa menyerang mereka yang masih berusia di bawah 40 tahun. Biasanya, hal itu disebabkan karena gaya hidup yang enggak sehat.

Bukan hanya gaya hidup, mengonsumsi makanan-makanan tertentu secara berlebihan juga bisa menyebabkan pikun. Penasaran apa saja? Berikut lima di antaranya seperti disadur dari laman Healthline.

1. Minuman Manis

Beberapa penelitian menunjukkan, asupan minuman manis hanya akan menambah lingkar pinggang, meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan memiliki efek negatif terhadap otak.

Menurut sebuah studi berjudul “High-sugar diets, type 2 diabetes and Alzheimer's disease”, asupan minuman manis yang berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2 yang juga meningkatkan risiko Alzheimer.

Selain itu, penelitian lain berjudul “Glucose Levels and Risk of Dementia” menunjukkan bahwa kadar gula darah yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko demensia, bahkan pada orang tanpa diabetes.

Komponen utama dari banyak minuman manis adalah sirup jagung fruktosa tinggi yang terdiri 55 persen fruktosa dan 45 persen glukosa. Asupan fruktosa yang tinggi dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, lemak darah tinggi, diabetes, dan disfungsi arteri.

Aspek-aspek sindrom metabolik ini dapat menyebabkan peningkatan risiko jangka panjang demensia.

2. Alkohol

Buat kamu yang masih sering minum minuman alkohol, lebih baik kebiasaan ini segera dihentikan. mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat memiliki efek serius pada otak.

Penelitian berjudul “Alcohol and the Human Brain: A Systematic Review of Different Neuroimaging Methods” menunjukkan, konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan pengurangan volume otak, perubahan metabolisme, dan gangguan neurotransmiter, yakni bahan kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.

Dalam studi lain berjudul “Clinical and pathological features of alcohol-related brain damage” mengungkapkan, orang dengan alkoholisme sering kekurangan vitamin B1.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan otak yang disebut ensefalopati Wernicke, yang pada gilirannya dapat berkembang menjadi sindrom Korsakoff. Sindrom ini dapat menyebabkan kehilangan ingatan, gangguan penglihatan, kebingungan, dan ketidakstabilan.

3. Makanan olahan

Siapa sih yang enggak suka makan makanan olahan apalagi yang siap saji? Boleh dimakan, tapi jangan berlebihan. Sebab, makanan olahan seperti mie instan, keripik, permen, popcorn dan jenis makanan siap saji lainnya, cenderung tinggi gula, lemak, dan juga garam.

Makanan seperti ini biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi lainnya. Biasanya makanan olahan menyebabkan kenaikan berat badan yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak.

Sebuah studi berjudul “Visceral adipose tissue is associated with microstructural brain tissue damage” menemukan bahwa peningkatan lemak di sekitar organ, atau lemak visceral, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.

Selain itu, studi lain berjudul “Microstructural Brain Tissue Damage in Metabolic Syndrome” menemukan ada penurunan terukur pada jaringan otak, bahkan pada tahap awal sindrom metabolik.

4. Makanan tinggi lemak trans

Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang dapat berdampak buruk pada kesehatan otak. Lemak yang dimaksud di sini adalah lemak trans yang diproduksi secara industri atau dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.

Lemak trans buatan dapat ditemukan dalam shortening, margarin, frosting, makanan ringan, kue siap pakai, dan kue kering kemasan.

Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi lemak trans berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer, penurunan memori, penurunan volume otak, dan penurunan kognitif.

5. Karbohidrat halus

Terakhir adalah makanan yang mengandung karbohidrat halus. Karbohidrat jenis ini umumnya memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. Hal tersebut yang membuat tubuh akan mencerna secara cepat dan menyebabkan terjadinya lonjakan gula darah.

Selain itu, ketika dimakan dalam jumlah yang lebih besar, makanan ini sering memiliki beban glikemik (GL) yang tinggi. GL mengacu pada seberapa banyak makanan meningkatkan kadar gula darah, berdasarkan ukuran porsi.

Makanan yang tinggi GI dan tinggi GL dapat merusak otak. Penelitian berjudul “Diet-Induced Cognitive Deficits: The Role of Fat and Sugar, Potential Mechanisms and Nutritional Interventions” menunjukkan, hanya satu kali makan dengan beban glikemik tinggi dapat merusak memori pada anak-anak dan orang dewasa.

Dalam studi lain pada mahasiswa yang sehat menemukan, mereka yang memiliki asupan lemak dan gula rafinasi yang lebih tinggi juga memiliki ingatan yang lebih buruk.

Efek pada memori ini mungkin disebabkan oleh peradangan hipokampus, bagian otak yang mempengaruhi beberapa aspek memori, serta respons terhadap isyarat lapar dan kenyang.

Nah itu dia deretan makanan yang sebaiknya mulai dikurangi asupannya agar terhindar dari penyakit cepat pikun di usia muda. Semoga bermanfaat ya!

Artikel Pilihan