Menu

Mengenal Parenting Love Language dan Manfaatnya untuk Anak, Ternyata Bagus Banget Lho Moms!

03 Agustus 2023 11:55 WIB

Potrait Asmirandah bersama suami dan anaknya. (Instagram @asmirandah89/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Bahasa cinta atau love language merupakan bukti rasa cinta antar manusia, tak terkecuali Moms dan anak. Oleh sebab itu, penting untuk Moms mengetahui konsep parenting love language agar membangun kepedulian cinta anak sedini mungkin. 

Lantas apa itu parenting love language? Love language adalah konsep yang dikembangkan oleh penulis Gary Chapman, untuk melihat hubungan. Melalui love language, setiap orang memiliki cara yang disukai untuk mengekspresikan dan menerima cinta dari orang lain.

Tentunya, konsep ini juga berlaku pada Moms dan anak. Melalui bahasa cinta, anak akan merasa dicintai dan mereka akan mudah mencintai. 

Psikolog klinis dan penulis, Genevieve von Lob mengungkapkan, mengeksplorasi bahasa cinta anak membantu Moms meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan si kecil. 

“Anak-anak kita semua unik, dan ada baiknya meluangkan waktu untuk mengeksplorasi berbagai jenis perhatian yang paling mereka tanggapi, karena ini dapat membantu kita sebagai orang tua untuk membentuk hubungan yang lebih dalam dengan mereka,” ucap Lob. 

Penelitian yang diunggah di Research Gate mengungkapkan, bahasa cinta yang paling umum digunakan orangtua dengan anak adalah tindakan pelayanan (act of service), sentuhan fisik (physical touch), dan receiving gifts. 

Kendati demikian, memberikan bahasa cinta lainnya, seperti kata-kata pujian (words of affirmation) dan memanfaatkan waktu bersama (quality time) juga perlu Moms lakukan dengan anak. 

Lantas apasih manfaat dari parenting love language? Berikut penjelasannya, sebagaimana sudah HerStory kutip dari Huff Post, Kamis (3/8/2023). 

1. Physical Touch

Memberikan anak bahasa cinta physical touch, seperti pelukan di malam hari sebelum tidur, membantu mengembangkan otak sosial anak. Studi menunjukkan, sentuhan Moms di awal kehidupan anak berkorelasi dengan perkembangan psikososial dan moral. 

2. Words of Affirmation

Sementara itu, words of affirmation juga membantu anak menjadi sosok yang percaya diri. Memberi pujian terhadap pencapaian anak, sekecil apapun itu, mendorong mereka membiasakan mengekspresikan cinta dan rasa terima kasih. 

3. Act of Service

Lebih lanjut, tindakan pelayanan terhadap anak (act of service) juga membuat anak merasa dicintai. Namun, act of service kepada anak harus dibatasi agar tak menghalangi anak mempelajari keterampilan dan kemandirian mereka. 

4. Quality Time

Bahasa cinta selanjutnya, yaitu quality time meningkatkan bonding antara Moms dan si kecil. Waktu berkualitas, mendengarkan anak cerita, memberikan mereka solusi, berjalan-jalan atau sekadar menonton film bersama membuat anak merasa terlindungi. 

5. Receiving Gift

Sama seperti act of service, receiving gift juga sangat bermakna untuk anak. Namun, tindakan ini perlu hati-hati ya Moms. Jangan terlalu sering memberikan anak hadiah. Sebab, anak berpotensi tumbuh menjadi sosok yang gak tulus dalam hal membantu sesamanya. 

Sesekali, berikan hadiah pada anak yang mencapai prestasinya, seperti menang lomba di sekolah, kenaikan kelas, atau berhasil membantu pekerjaan rumah. Jika terlalu sering, anak akan selalu mengharapkan imbalan atas perbuatannya. 

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani