Menu

Dihina dan Dipermalukan Bisa Bikin PakSu Makin Bergairah saat Bercinta, Normal Gak Sih Fantasi Itu?

08 Agustus 2023 01:55 WIB

Illustrasi Merangsang Perut saat Bercinta (Freepik/TheAsianParent)

HerStory, Jakarta —

Biasanya dalam kehidupan sehari-hari dihina dan dipermalukan adalah hal yang sangat menyebalkan. Namun siapa sangka untuk beberapa orang jika hal tersebut dikaitkan dengan dunia seks mungkin terasa sangat bergairah dan seksi.

Ya, tahukah kamu jika ternyata dihina dan dipermalukan berjalan seiringan dengan gairah seksual? Ya, hal tersebut diungkap oleh seorang pendidik seks bersertifikat Linnea Marie yang mengatakan kata-kata kotor saat seks justru bisa meningkatkan gairah seksual.

"Selama semua aktivitas dilakukan atas dasar suka sama suka, aman, dan tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain, tidak perlu melabeli hasrat atau fantasi sebagai abnormal atau tidak biasa,” kata seperti dilansir Mens Health.

Hal tersebut dikenal sebagai humiliation kink atau ketegaran penghinaan. Jadi, mengapa hal itu dapat membuat orang bergairah, dan bagaimana mencobanya dengan cara yang aman?

Ketegaran penghinaan adalah saat kamu terangsang secara seksual oleh penghinaan. Seperti yang dijelaskan Marie, itu berada di bawah payung BDSM sebagai bentuk masokisme seksual, yaitu saat kamu mendapatkan kesenangan dari hal-hal yang membosankan, menyakitkan, dan, ya, memalukan. 

"Ketegaran penghinaan umumnya dilihat sebagai bentuk ketegaran verbal, di mana individu mengundang frasa dan kata-kata konsensual yang membuat mereka merasa terhina,” jelas Ness Cooper, seorang terapis dan seksolog residen untuk Je Joue.

Misalnya memanggil pasangan dengan "babi kecil", meludahinya, atau menamparnya dengan maksud untuk menghina. Ini adalah hal yang bagi sebagian orang sangat serbaguna, yang merupakan salah satu alasan mengapa ini bisa sangat menyenangkan.

Mengapa penghinaan membuat beberapa orang bergairah?

Manusia memiliki otak yang sangat kreatif, dan seks adalah dunia fantasi di mana pasangan dapat menjelajahi realitas yang berbeda. 

"Jika hidup kita selalu seimbang, atau jika kita terus mencari keharmonisan dalam kehidupan kita sehari-hari, sangat mungkin bahwa dalam kehidupan fantasi kita, kehidupan permainan seksual kita, kita akan mencari yang sebaliknya," kata Moushumi Ghose, MFT, terapis seks berlisensi.

Area otak yang sama memproses kesenangan dan rasa sakit, yang mungkin menjadi alasan beberapa orang menafsirkan penghinaan sebagai kenikmatan seksual.

"Ini kadang-kadang dapat berarti bahwa hal-hal yang menyakitkan dapat disalahartikan sebagai hal-hal yang menyenangkan, karena memicu pelepasan hormon perasaan-baik yang bercampur dengan kortisol," jelas Cooper. 

Hal yang sama dapat terjadi selama aktivitas BDSM berbasis rasa sakit, seperti memukul.

Ada kemungkinan manfaat terapeutik untuk bermain dengan penghinaan

Meskipun permainan penghinaan bukanlah pengganti untuk pergi ke terapi, itu bisa menjadi terapi. Menurut Ghose, itu bisa menjadi cara untuk mencari keseimbangan dalam kesibukan kita.

"Orang-orang yang memiliki pekerjaan yang sangat intens dan kuat—[orang] yang terus-menerus menjadi bos—biasanya ingin berada di tempat yang rentan di mana mereka dipermalukan," katanya.

Penghinaan juga bisa menjadi katalis untuk eksplorasi diri, yang bisa menyembuhkan, kata Marie. 

"Terlibat dalam jenis permainan ini dengan cara yang aman dan konsensual dapat membantu orang mengeksplorasi dan memahami keinginan mereka, melepaskan stres, dan menciptakan petualangan yang membebaskan,” katanya.

Perlu diingat bahwa tak semua orang dengan ketegaran penghinaan akan menganggapnya terapeutik. Beberapa orang hanya menikmatinya karena gairah!

Artikel Pilihan