Menu

Kasusnya Semakin Merajalela, Inilah 4 Jenis Perundungan yang Harus Diberantas, Kesehatan Mental dan Fisik Korban Wajib Diperhatikan!

10 Agustus 2023 11:20 WIB

Anak-anak yang suka melakukan bullying. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Moms, bullying atau perundungan menjadi kata yang tak asing didengar akhir-akhir ini. Banyak ditemukannya kasus perundungan di berbagai wilayah di Indonesia yang menyebabkan kematian korbannya.

Kejadian tersebut membuat Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan bahkan Presiden Republik Indonesia menaruh perhatian serius mengenai pentingnya edukasi mengenai pencegahan bullying ini.

Lalu, apa yang dimaksud dengan bullying atau perundungan?

"Perundungan adalah pengalaman yang terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan ia takut apabila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi sedangkan korban merasa tidak berdaya untuk mencegahnya," ungkap dr. Anggia Hapsari, Sp. K. J, Subsp. A. R. (K), Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Subspesialis Anak dan Remaja (Psikiatri) RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Perundungan tidak lepas dari adanya kesenjangan kekuatan antara korban dan pelaku serta diikuti pola repetisi (pengulangan perilaku). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima aduan dari 480 anak yang menjadi korban bullying di sekolah pada periode 2016 hingga 2020.

Sulitnya memutus mata rantai kasus perundungan ini menjadi pokok permasalahan. Sebab, korban bisa menjadi pelaku dan pelaku dapat pula menjadi korban.

"Butuh peran banyak pihak untuk bisa memutus bersama mata rantai yang sudah mengakar kuat ini, salah satunya peran serta dari keluarga dan lingkungan sekitar," ujar dr Anggia.

Jenis Perundungan

Ada berbagai jenis perundungan, tak hanya fisik yang mudah diidentifikasi karena terlihat lukanya, tetapi ada pula perundungan yang sifatnya merusak relasi sosial seseorang, antara lain:

1. Perundungan Fisik

Jenis perundungan yang melibatkan kontak fisik antara pelaku dan korban. Perilaku yang termasuk, antara lain memukul, menendang, meludahi, mendorong, mencekik, melukai menggunakan benda, memaksa korban melakukan aktivitas fisik tertentu, menjambak, merusak benda milik korban, dan lain-lain.

Perundungan fisik adalah jenis yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi dibandingkan perundungan jenis lainnya

2. Perundungan Verbal

Melibatkan bahasa verbal yang bertujuan menyakiti hati seseorang. Perilaku yang termasuk, antara lain mengejek, memberi nama julukan yang tidak pantas, memfitnah, pernyataan seksual yang melecehkan, meneror, dan lain-lain.

Kasus perundungan verbal termasuk jenis perundungan yang sering terjadi dalam keseharian namun seringkali tidak disadari

 dua jenis perundungan lainnya ada di halaman berikut ya!

3. Perundungan Relasi Sosial

Jenis perundungan yang bertujuan menolak dan memutus relasi sosial korban dengan orang lain, meliputi pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, atau penghindaran.

Contoh perundungan sosial, antara lain menyebarkan rumor, mempermalukan seseorang di depan umum, menghasut untuk menjauhi seseorang, menertawakan, menghancurkan reputasi seseorang, menggunakan bahasa tubuh yang merendahkan, mengakhiri hubungan tanpa alasan, dan lain-lain.

4. Perundungan Elektronik

Kasus perundungan ini merupakan bentuk perilaku yang dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, ponsel, internet, situs, chatting room, e-mail, SMS, dan lain-lain.

Perilaku yang termasuk perundungan elektronik antara lain menggunakan tulisan, gambar, dan video yang bertujuan untuk mengintimidasi, menakuti, dan menyakiti korban. Contohnya cyberbullying, yaitu perundungan melalui internet.

Nah, Moms, itulah beberapa jenis perundungan yang perlu kita tahu agar bisa memutus mata rantai orang-orang disekitar yang menjadi korban.