Ilustrasi memainkan vagina dengan jari (Sumber/Shutterstock)
Beauty, bibir vagina atau labia tiap wanita memiliki ukuran yang berbeda-beda. Namun, wanita yang menyadari labianya membesar perlu berkonsultasi dengan dokter.
Pasalnya, kondisi ketika bibir vagina wanita mengembang atau membesar dari ukuran biasanya disebut dengan hipertrofi labia.
Faktor Penyebab Libia Membesar:
Tak semua wanita yang mengalami hipertrofi labia memerlukan pengobatan atau operasi. Tindakan medis dapat direkomendasikan dokter berdasarkan gejala bibir vagina membesar yang dikeluhkan penderita.
Tanda-tanda bibir vagina membesar
Sebagian wanita dengan hipertrofi labia tidak mengalami gejala apa pun atau mengeluhkan rasa sakit akibat pembesaran bibir vagina. Namun, ada tanda-tanda terkait hipertrofi labia yang mungkin dirasakan sebagian wanita, yaitu:
Iritasi bibir vagina umumnya dikeluhkan penderita jika labia minora (bibir kecil kemaluan) menonjol keluar dari labia mayora (bibir vagina besar).
Dilansir dari Verywell Health, kelebihan jaringan tersebut mudah teriritasi saat bergesekan dengan pembalut, celana ketat, atau baju renang.
Dalam beberapa kasus, tekanan saat duduk di kursi yang keras juga memicu iritasi atau nyeri pada bibir vagina.
Pembesaran bibir vagina juga menyebabkan rasa sakit saat wanita melakukan hubungan seks, terutama melalui penetrasi. Gesekan antara penis dengan labia membuat wanita kesakitan dan bisa memicu luka.
Ukuran bibir vagina yang tiba-tiba membesar juga membuat wanita sulit memasang tampon atau menstrual cup. Beberapa wanita juga kesulitan atau kesakitan saat membersihkan sela-sela bibir vagina.
Kesulitan membersihkan alat kelamin bagian luar dapat menyebabkan perkembangbiakan bakteri dan infeksi jamur. Kondisi ini menyebabkan infeksi vagina, yang ditandai dengan gatal-gatal.
Wanita yang mengalami hipertrofi labia tak melulu mengeluhkan gejala atau rasa sakit di organ intimnya. Tanda-tanda bibir vagina membesar yang umumnya dikeluhkan wanita yaitu rasa sakit ketika berhubungan seksual hingga gatal-gatal yang dipicu bakteri dan infeksi jamur.