Menu

Waduh! Kebiasaan Suka 'Ngutang' Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental? Simak Penjelasan Ahli, Beauty!

23 Agustus 2023 12:00 WIB

Ilustrasi masalah keuangan. (Pexels/cottonbro)

HerStory, Jakarta —

Saat seseorang sudah terhimpit dengan keadaan dan kebutuhan yang mendesak yang berkaitan dengan uang, berutang alias ngutang menjadi salah satu langkah yang kerap diambil. Namun di samping itu, tak sedikit pula di antaranya yang rela berutang hanya untuk menunjang standar kehidupannya yang tinggi.

Dalam artian, mereka ingin memiliki sesuatu yang enggak bisa didapatkan lantaran kondisi keuangan yang enggak memungkinkan. Hal inilah yang mendorongnya untuk meminjam uang dan berutang kepada orang lain.

Berutang boleh saja kalau itu benar-benar mendesak. Saat mengambil keputusan itu, kamu juga harus tahu risikonya. Saat berutang, sebisa mungkin untuk segera dilunasi agar enggak terlilit utang. Apalagi, kalau kamu berutang lewat pinjaman online, yang mana terkadang juga harus membayar bunga setiap harinya.

Berutang boleh saja asal jangan menjadi kebiasaan. Karena kebiasan berutang dapt berpengaruh pada kesehatan mental lho!

Bagi sebagian orang, mungkin akan merasa cemas dan gelisah apabila memiliki utang tang belum dibayarkan. Mungkin ia akan melakukan berbagai hal dan mencari solusi untuk melunasinya. Kalau enggak cepat menemukan solusi, bisa saja hal itu akan membuatnya menjadi depresi.

Dilansir dari laman Halodoc, John Gathergood seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dari University of Nottingham, mengatakan kalau sebenarnya utang dengan depresi dan kecemasan memiliki keterkaitan kuat. Seseorang yang berusaha untuk melunasi utangnya, bisa mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, dan kecemasan dua kali lebih besar.

Para peneliti dari University of South Hampton meneliti 65 studi tentang utang dan kesehatan mental. Laporan yang diterbitkan pada Clinical Psychology Review itu menunjukkan hasil yang sama. Kalau ternyata terdapat hubungan antara masalah keuangan dan penyakit mental.

Para peneliti menyimpulkan kalau seseorang yang memiliki utang akan tiga kali lebih besar lebih tinggi akan terkena gangguan mental. Biasanya, mereka akan mengalami gangguan depresi, kecemasan, dan psikotik.

Seperti disebutkan dalam laman Health, penelitian Sweet menemukan bahwa mereka yang memiliki utang lebih besar melaporkan tinggakt stres yang mereka rasakan 11,7% lebih tinggi dari rata-rata. 

Sebuah studi di Universitas Rutgers menemukan, orang dewasa berusia 51 tahun ke atas lebih cenderung mengalami gejala depresi ketika mereka memiliki utang tanpa jaminan dalam jumlah besar dan merasa tak bisa mengendalikan keadaan keuangan mereka.

Benar atau enggak sih kalau utang bisa mengganggu kesehatan mental atau malah sebaliknya?

Menurutmu mana yang lebih dulu menjadi pemicu, utang atau kesehatan mental? Sebenarnya, belum ditemukan mana yang lebih dulu. Beberapa penelitian mengungkapkan kalau kekhawatiran terhadap utang dapat menimbulkan rasa stres.

Sebagian lainnya mengatakan kalau masalah kesehatan mental dapat menganggu dalam mengolah keuangan. Sehingga, orang tersebut akan membuat pengualaran lebih banyak dan menyebabkan kesulitan dalam membayar tagihan. Enggak cuma itu, ada pula yang mengatakan kalau keduanya saling memicu dan berkaitan.

Dilansir dari laman healthline, Dr. Thomas Richardson seorang psikolog klinis mengungkapkan kalau utang dapat menyebabkan masalah pada kesehatan mental. Namun, bisa juga sebaliknya, seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental akan mudah untuk berutang.