Menu

Pandemi Melanda, Harga Bahan Makanan Naik? Yuk, Intip Cara Mengatur Keuangannya!

22 Februari 2021 12:00 WIB

Ilustrasi gaji. (Shutterstock/edited by HerStory)

HerStory, Tangerang —

Masa pandemi memang menjadi halangan bagi setiap orang di dunia. Enggak hanya sekedar memengaruhi kesehatan, pandemi juga memengaruhi ekonomi, khususnya meningkatnya harga bahan makanan.

Kini, kenaikan harga enggak hanya terjadi saat menjelang hari raya Idul Fitri belaka. Kenaikan harga sebenarnya bisa terjadi karena beberapa faktor. 

Menurut Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan RI, Srie Agustina, yang dilansir dari rekan sindikasi Herstory, Finansialku.com, terdapat empat faktor yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok.

Empat faktor tersebut meliputi situasi harga di luar negeri dan kurs dolar, kondisi iklim, distribusi dan faktor spekulasi. Kurs dollar sendiri memengaruhi kenaikan harga karena beberapa bahan makanan masih diimpor dari luar negeri. 

Sedangkan iklim berpengaruh dengan musim yang terkadang menyebabkan hasil panen rusak dan membuat suatu barang menjadi langka di pasar. Distribusi sendiri terjadi jika distribusi bahan terlalu jauh dan menyebabkan ongkos kirimnya jadi lebih mahal, nih! 

Nah, kalau harga di pasaran naik selama masa pandemi, kita harus apa, ya? Yuk, intip cara mengatur keuangannya! 

Merencanakan Menu

Rencanakan lah menu makanan yang akan kamu masak secara mingguan atau bulanan. Dengan ini, kamu enggak akan membeli bahan makanan yang kamu enggak perlukan, nih! 

Pengeluaranmu jadi lebih teratur karena tahu mana yang harus dibeli dan mana yang enggak.

Beli Bahan Makanan Lokal

Tahukah Anda bahan makanan yang diproduksi lokal biasanya jauh lebih murah karena pihak penjual enggak perlu menanggung biaya transportasi yang mahal?

Bahkan karena jaraknya dekat, sangat memungkinkan untuk kamu membelinya langsung dari petani atau produsennya. Enggak hanya itu, rasanya pun pastinya lebih nyambung di lidahmu!

Ketahui Tanggal Kedaluwarsa Bahan Makanan

Selalu menuliskan semua tanggal kedaluwarsa bahan makanan (terutama bahan makanan yang sangat cepat kedaluwarsa) di bagian depan kulkas. Urutkan dari yang paling dekat kadaluwarsanya agar cepat habis dahulu, ya!

Cari Produk Ekonomis

Meski biasanya harga mencerminkan kualitas, namun enggak selamanya demikian. Seringkali saat di supermarket, rak akan ditata dengan cara menempatkan produk-produk paling mahal di level yang sejajar dengan matamu.

Jadi ketika belanja di supermarket, ceklah rak bagian bawah atau atas untuk menemukan produk-produk dengan harga yang lebih murah. Kemudian bandingkan kualitasnya dengan produk yang lebih mahal. 

Menyetok Bahan Pokok

Buatlah stok bahan-bahan pokok ketika sedang promo. Dengan ini, kamu bisa membeli untuk cadangan, ya! Kamu juga bisa membeli dalam jumlah besar agar mendapatkan potongan harga.

Namun, jangan lupa pastikan bahwa produk-produk yang kamu stok mempunyai waktu simpan yang lama. 

Manfaatkan Promo atau Diskon

Manfaatkan promo atau diskon untuk menghemat uang makan dalam rumah tangga adalah salah satu cara briliant untuk mengatur keuangan. Kamu juga bisa memanfaatkan internet untuk mencari kupon dan diskon.

Membuat List Belanja

Penting banget buat kamu, para ibu rumah tangga, untuk membuat list belanja dan mengikutinya saat berbelanja ke supermarket atau pasar. Mengapa demikian?

Umumnya supermarket atau pasar sudah mendesain sedemikian rupa agar kamu melakukan banyak pembelian impulsive. Untuk menghindarinya, kamu perlu membawa catatan dan berbelanja berdasarkan catatan tersebut saja. 

Pilihlah Sayur Daripada Daging

Kalau kamu senang makan, pilihlah untuk mengkonsumsi sayur seperti salad atau buah segar. Selain untuk menjaga kesehatan, sayur dan buah memiliki kalori yang rendah sehingga enggak akan mengakibatkan obesitas.

Enggak cuma itu, harga sayur pun lebih murah dibandingkan dengan daging, lho!

Mengatur Keuangan

Agar pengaturan keuangan dalam keluarga dapat dialokasikan dengan baik, maka dibutuhkan sebuah anggaran untuk mengatur prioritas dan alokasi kebutuhan. Kamu akan sangat terbantu dengan membuat anggaran kebutuhan rumah tangga setiap periodenya.

Para ahli sendiri menganjurkan aturan 50/30/20 untuk menganggarkan after-tax income (penghasilan setelah pajak) kamu. Alokasikan 50 persen untuk kebutuhan rumah tangga, 30 persen untuk pengeluaran flexibel (seperti shopping atau beli sepatu baru), dan 20 persen untuk tujuan finansial jangka panjang (dana darurat atau dana pendidikan anak).

Gimana, udah dicatat belum tips-tipsnya? Yuk, kita lakukan bersama-sama!