Menu

Penyebab Masalah Makan pada Anak, Dampaknya Bahaya Banget Moms, Cuss Simak!

31 Agustus 2023 20:00 WIB

Ilustrasi Bayi Makan. (Vividbaby.com/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Salah satu upaya membantu tubuh kembang optimal pada anak adalah dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya serta stimulasi. Namun Moms, ada kalanya anak menunjukkan masalah makan atau feeding difficulties. 

Nah, dalam kondisi ini orangtua tentu harus waspada, saat anak menunjukkan gejala penolakan makan, yang berlansung lebih dari satu bulan. Tanda penolakan makan anak, antara lain makan terlalu lama, ditraksi meningkatkan asupan, pemberian ASI berkepanjangan, makan nokturnal, hingga gagall mengenal tekstur makanan. 

Peyebab Feeding Difficulties

Masalah makan disebabkan berbagai faktor, termasuk ligkungan, perilaku atau psikologis, behaviour anak, hingga gangguan organik seperti masalah pencernaan. 

Dari perspektif gastrohepatologi, feeding difficulties disebabkan gangguan pada pencernaan sehingga memengaruhi nafsu dan rutinitas makan sehari-hari. 

Beberapa gangguan pencernaan yang menyebabkan ketidaknyamanan anak saat makan yakni diare, muntah, sakit perut, demam, gastroesophageal reflux disease (GERD), intoleransi laktosa, atau gastrointestinal lainnya. 

Pakar GastrohepatologiBadriul Hegar menyebutkan, masalah makan pada anak perlu menjadi perhatian karena berdampak pada terganggunya pertumbuhan. 

“Konsumsi zat nutrisi yang tak optimal, perkembangan juga terganggu, dan mempengaruhi emosinya. Istilah yang sering dipakai dan penerapannya pada masalah makan bervariasi, kadang tidak konsisten. Ada yang menyebutnya kesulitan makan, picky eaterselective eater, dan beberapa istilah lainnya,” ungkap Hegar, dalam keterangan tertulis, diterima HerStory, Kamis (31/8/2023). 

Tingkat kesulitan pada anak bervariasi bergantung istilah yang digunakan dan umur. Secara umum berkisar 20-70% pada anak usia di bawah 5 tahun. 

Meskipun sebagian besar disebabkan non organik, orangtua perlu mewaspadai adanyaalarm symptoms penyakit organik pada 20-30% anak dengan masalah makan. 

Beberapa kelainan organik yang menyebabkan masalah makan pada anak, antar lain: 

  • Pertama, gangguan saluran cerna penyakit refluks gastroesofagus (PRGE), kolik infantil, infeksi saluran cerna. 
  • Kedua, alergi makanan terutama terhadap protein susu sapi, atau bahan makanan lainnya seperti gluten pada penyakit seliak. 
  • Ketiga, gangguan perkembangan motorik dan sensorik juga memengaruhi kemauan makan, kesulitan mengunyah dan menelan makanan. 

“Sebaiknya secara berkala kita mengevaluasi kemungkinan adanya kelainan organik pada anak yang belum memberikan respon terhadap tata laksana yang diberikan, minimal setiap 3 bulan. Tak jarang kelainan organ yang tak tertata laksana dengan maksimal, menyebabkan gangguan mind-set anak yang meninggalkan trauma terhadap makanan, sehingga meski kelainan organik telah teratasi, anak tetap mengalami masalah makan, menolak makanan yang diberikan,” papar Hegar.

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani

Artikel Pilihan