Menu

Bahayakah Gunakan Strap Masker? Ini Dia Pro dan Kontranya....

25 Februari 2021 13:20 WIB

Strap masker (Pinterest/BuzzFeed)

HerStory, Jakarta —

Semenjak pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh negara, banyak tren yang terjadi, termasuk tren menggunakan masker. Agar penggunaan masker terlihat lebih treni banyak sekali aksesoris masker yang bermunculan seperti konektor masker dan strap masker.

Untuk strap masker sendiri menimbulkan banyak pro-kontra oleh banyak kalangan. Beberapa diantaranya menyetuji penggunaan strap masker karena dapat memudahkan kamu menaruh masker, namun sebagian ada yang berpendapat bahwa itu membahayakan.

Penggunaan tren tali masker berawal dari idol Kore Selatan yang mengenakannya. Tali masker yang digunakan membantunya dalam menyimpan masker. Ketika sedang menyanyi dan membuka masker maka masker dilipat dan digantung di lehar. Jadi masker gak kotor dan hilang

Sejak munculnya tren strap masker, berbagai kalangan mulai dari public figure hingga masyarakat biasa pun menggunakannya. Berbagai macam bentuk, motif dan warna dari kain masker dijual di pasaran. Harganya pun bervarian tergantung bahan-bahan yang digunakan.

Sebenarnya, tren strap masker ini membuat pegrajin atau masyarakat menjadi lebih kreatif. Pasalnya strap masker ini dibuat dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan seperti manik-manik, tali, hingga rantai yang dimodifikasi.

Dilansir dari berbagai sumber (25/02/2021), Ini dia pro dan kontra yang ada di kalangan masyarakat tentang tren strap masker?

Berpotensi Menularkan Virus Corona

Meski tren ini terlihat unik dan memudahkan penggunaan masker, justru malah berpotensi menularkan virus Corona. Hal ini telah diungkapkan oleh Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting, SpP (K) sebagao Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 bahwa penggunaan strap masker atau strap masker berpotensi menularkan virus Corona.

“Kalau kita turunkan pakai pengait itu sampai ke bawah, itu akan kena ke hijab ke baju. Jadi sebenarnya bagian dalam masker itu gak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan bagian tubuh,” ungkapnya.

Alex juga mengatakan bahwa masker juga gak seharusnya dilepas-pasang terlalu sering karena sangat mungkin ada virus yang menempel di permukaannya. Tangan yang menyentuh akan mentransmisikan virus tersebut ke hidung saat menyentuh wajah.

“Naik turunnya masker itu yang kita khawatirkan terlebih jika jari-jari kita menyentuh bagian luar masker,” tambahnya.

Memotivasi Agar Mengenakan Masker

Masker memang menutupi wajah kamu, sehingga banya orang yang beranggapan menggunakan amsker itu kurang treni. Namun dengan adanya pandemi Cpvid-19 yang mengharuskan kamu menggunakan masker, banyak orang berinovasi dengan strap masker. Oleh karena itu penggunaan strap masker yang lucu dengan berbagai motif yang ada, membuat orang termotivasi menggunakan masker.

Hal ini juga disampaikan oleh Dokter Adam Prabata yang saat ini sedang menumpuh pendidikan Ph.D kardiovaskular di Kobe University, Jepang mengatakan bahwa strap masker dapat meningkatkan kenyamanan dan menjadi fesyen dari penggunaan masker

Strap masker dapat meningkatkan kenyamanan dan menjadi fashion, sehingga berpotensi meingkatkan angka penggunaan masker,” ujarnya.

Pro dan kontra tentang penggunaan strap masker di masyarakat belum ada pendapat resmi dari WHO, CDC atau lembaga kesehatan lainnya yang menyebutkan strap masker ini aman atau gak nya. Dokter Adam hanya menyampaikan pendapat dari para dokter dan ahli saja.

Jadi kamu pro atau kontra dalam penggunaan strap masker di masyarakat?

Share Artikel:

Oleh: Rifani Indrianti