Menu

Sedang Menunda Punya Momongan? Berikut Rekomendasi Posisi Berhubungan Intim yang Punya Risiko Kehamilan Rendah

14 November 2023 18:45 WIB

Melakukan seks di meja (Getty Images/Fabio Formaggio)

HerStory, Jakarta —

Ada beberapa suami istri yang memutuskan untuk menunda momongan meski telah menikah. Maka dari itu, saat berhubungan intim harus memilih gaya bercinta yang minim kebobolan, ada satu yang bisa Moms dan Dads coba, yaitu posisi berdiri.

Ada anggapan kalau posisi itu lebih rendah membuat kehamilan lantaran sperma yang keluar akan langsung turun meski di keluarkan di dalam vagina. Benarkah begitu?

Mengutip sindikasi suara.com, Komedian Andre Taulany ikut penasaran dengan anggapan tersebut. Saat melakukan podcast dengan pakar seksual Dokter Boyke Dian Nugraha, Sp.OG., mantan vokalis band Stinky itupun menuntaskan rasa penasarannya.

"Wanita kalau berhubungannya sambil berdiri tidak bisa hamil?" tanya Andre dalam cuplikan podcast yang dibagikan ulang oleh akun TikTok Pasutri Sejati, dikutip Senin (23/10/2023).

Dokter Boyke pun menjelaskan bahwa perempuan akan berpotensi hamil seperti apa pun posisi seks yang dilakukan. Akan tetapi, kehamilan memang sangat ditentukan dengan kualitas sperma pria juga kesuburan perempuan.

"Bisa hamil tapi kemungkinannya kecil daripada hubungan seks sambil tidur. Karena gini, ketika disemprotkan sperma iu jumlahnya 150 sampai 250 juta ekor. Meskipun berdiri, sebagian turun, sebagian lagi ada yang naik. Karena sel sperma itu akan mencari sel telur, itu memang sudah insting dia," jelas dokter Boyke.

Merokok jadi salah satu kebiasaan buruk yang bisa mengurangi kesehatan juga pergerakan sperma dalam mencari sel telur. Itu sebabnya, muncul anggapan kalau seks sambil berdiri tidak akan membuat perempuan hamil. Padahal, sebenarnya bisa jadi karena faktor pergerakan sel sperma yang lambat dalam mencari sel telur.

"Makanya ada pria kalau suka ngerokok sel spermanya saat cari telur dia bergetar, makanya gak hamil-hamil. Makanya saya sering bilang, jangan ngerokok deh supaya cepat punya anak," saran dokter Boyke.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa pergerakan sperma pria perokok dan tidak merokok memang sangat jauh berbeda.

"Sel sperma yang perokok dengan pria tidak perokok jauh lebih kencang, dari pada pria yang merokok. Kalau perokok itu spermanya bergetar, insting dia untuk mengejar sel telur tidak terjadi," jelas dokter Boyke.

Catatan: Artikel ini merupakan konten sindikasi Herstory dengan Suara.com

Artikel Pilihan