Wamen Isyana Bagoes Oka Tinjau Makan Bergizi Gratis (Instagram)
Beauty, tahukah kamu jika program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digerakan oleh pemerintah tak hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga membuka pintu lapangan kerja yang luas, khususnya bagi perempuan Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
Menurut Dadan, sejak digulirkannya program MBG, tercatat sudah ada sekitar 40.000 orang yang terlibat dalam pelaksanaannya di 1.080 satuan penyelenggara pemenuhan gizi (SPPG). Yang menarik, 55 persen dari jumlah tersebut adalah perempuan. Angka ini menjadi sinyal positif bahwa program ini bukan hanya soal piring makan bergizi, tapi juga tentang pemberdayaan perempuan di berbagai daerah.
Program MBG memberi ruang bagi perempuan untuk berperan aktif di berbagai lini, mulai dari akuntansi, ahli gizi, hingga tenaga dapur yang menjadi ujung tombak penyediaan makanan bergizi di sekolah-sekolah dan fasilitas layanan gizi. Selain mendukung ekonomi rumah tangga, peran ini juga memperkuat posisi perempuan dalam pembangunan nasional.
Lebih jauh, Dadan menekankan bahwa peran perempuan sangat penting dalam pengasuhan anak dan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Perempuan adalah garda terdepan dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. Hal ini menjadi fondasi penting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, visi besar bangsa menuju 100 tahun kemerdekaan.
"Semua ini merupakan langkah penting dalam membangun sumber daya manusia unggul demi terwujudnya Indonesia Emas 2045).
Ia juga mengingatkan bahwa intervensi gizi sejak usia dini, terutama bagi balita dan anak-anak sekolah, sangat krusial. Mereka inilah yang akan menjadi tenaga kerja produktif pada tahun 2045. Jika kebutuhan gizi mereka diabaikan, Indonesia berisiko kehilangan generasi yang berkualitas.
Adapun target penerima manfaat dari program MBG sangat luas, mencakup ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga pelajar SMA. Ini menunjukkan bahwa MBG adalah program strategis jangka panjang yang tak hanya menyentuh aspek kesehatan, tetapi juga sosial dan ekonomi.
Dengan semakin banyak perempuan yang dilibatkan, diharapkan dampak positif program ini semakin terasa, baik dalam pemenuhan gizi keluarga maupun penguatan posisi perempuan di masyarakat. Lebih dari itu, MBG juga diharapkan memperluas akses edukasi gizi hingga ke tingkat rumah tangga, sekaligus memperkokoh ketahanan gizi nasional.