Setiap ibu pasti pernah mengalami situasi di mana anaknya meluapkan emosinya dengan sikap tantrum. Melihat anaknya menangis sambil berteriak tentu membuat kesabaran para ibu diuji. Terlebih untuk para ibu baru yang pertama kali menghadapi anak tantrum.

Ketika dihadapi dengan hal itu, hal pertama yang harus dilakukan ibu adalah tetap tenang. Ketika anak tantrum, jangan memperumit masalah dengan rasa frustrasi atau amarah ibu sendiri. Ingatkan diri sendiri bahwa tugas seorang ibu adalah membantu anak agar belajar tenang. Jadi kamu juga harus tenang.

Tantrum harus ditangani secara berbeda tergantung alasan anak meluapkan amarahnya. Terkadang, ibu mungkin perlu memberikan hiburan untuk meredakan tantrumnya. Jika anak lelah atau lapar, inilah waktunya untuk tidur siang atau makan camilan. Namun, ada juga saat-saat ibu harus mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas baru.

Jika tantrum dilakukan untuk mendapatkan perhatian orang tua, salah satu cara terbaik untuk mengurangi perilaku ini adalah dengan mengabaikannya. Pasalnya jika terus menuruti kemauan anak saat tantrum, mereka akan terbiasa meluapkan keinginannya dengan menangis sambil berteriak. 

Setelah anak tenang, jangan lupa untuk memberi pujian, seperti "Ibu suka caramu menenangkan diri". Ini merupakan waktu yang tepat untuk memberikannya pelukan untuk memberita tahu bahwa anak dicintai oleh ibu apa pun yang terjadi.