Bertengkar (Pinterest/Edited by HerStory)
Pertengkaran merupakan hal yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih yang sedang menghadapi masalah. Pertengkaran bisa terjadi kapan saja, termasuk saat kamu sedang berbadan dua alias hamil. Meski pertengakaran sudah tergolong wajar, tapi saat kamu sedang hamil harus lebih berhati-hati.
Saat hamil, banyak faktor yang menyebabkan bumil mengalami suasana hati yang enggak menentu. Makanya, enggak heran kalau sedang hamil menjadi lebih sensitif dan mudah marah.
Dilansir dari berbgai sumber (04/05/2021), berikut adalah dampak negatif pada janin saat kamu bertengkar dengan suami. Bisa berdampak buruk untuk perkembangannya, lho. Apa saja? Yuk, simak baik-baik, ya!
Saat bumil bertengkar dengan suami, bisa membuat si bumil stres. Nah, menurut penelitian, stres dapat mengganggu perkembangan otak janin, terutama bila terjadi di trimester ke-2 kehamilan.
Stres dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan beberapa bagian otak, seperti hipokampus dan otak kecil. Hal ini berdampak negatif terhadap kemampuan belajar dan mengingat, kemampuan mengolah emosi, dan kemampuan motorik anak.
Stres dan juga rasa cemas yang terjadi saat masa kehamilan, dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan tidur dan gangguan perilaku saat sudah lahir dan tumbuh besar.
Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang mengalami stres selama masa kehamilan juga berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes saat dia tumbuh dewasa.
Sebuah pertengkaran yang membuat bumil stres dan merasa tertekan dapat mengganggu sistem kekebalan janin. Hal ini dapat membuat ia lebih rentan terhadap penyakit autoimun nantinya.
Selain itu, saat stres, daya tahan tubuh bumil akan menurun. Hal ini dapat membuat bumil lebih mudah mengalami infeksi, peradangan, dan tertular berbagai penyakit.
Nah, itulah beberapa dampak negatif yang akan terjadi apabila bumil dan suami bertengkar. Sebaiknya, kamu dan suami harus bisa sama-sama mengendalikan emosi, ya!