Sebuah penelitian menemukan bahwa waktu di depan layar handphone atau televisi (screen time) dapat berpengaruh pada kebiasaan makan anak-anak. Ketika pandemi, para orang tua menyadari bahwa anak-anak mereka menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar daripada sebelumnya.

Ini mungkin benar terutama untuk anak-anak yang belajar dari jarak jauh. Mereka menghabiskan sepanjang hari di layar komputer untuk sekolah. Setelah selesai, mereka beralih layar dan menonton TV atau YouTube. Meskipun berimplikasi pada aktivitas fisik dan kesehatan, hal ini juga memengaruhi kebiasaan makan mereka.

Menurut EurekAlert!, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa durasi screen time dapat memengaruhi kebiasaan makan anak. Itu juga bukan pengaruh yang baik, semakin banyak menghabiskan waktu untuk menatap layar handphone atau televisi, anak jadi tak terbiasa untuk makan sehat.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan lebih dari 3.800 anak-anak dan remaja berusia antara 8 dan 16 tahun di 245 sekolah di Spanyol. Penelitian tersebut dipublikasikan di Journal of Clinical Medicine.

Julia Warnberg, penulis utama studi tersebut,  menyatakan bahwa diet 'Mediterania' adalah salah satu diet paling sehat karena sangat seimbang dan membantu mencegah obesitas. Tim peneliti menemukan bahwa anak-anak dan remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu menatap layar, lebih cenderung kurang mengonsumsi sehat, seperti sayur dan buah. Anak-anak ini justru lebih sering mengonsumsi cokelat, permen, dan makanan cepat saji.

Para peneliti juga menemukan bahwa latar belakang pendidikan orang tua juga memengaruhi kebiasaan makan anak-anak, menunjukkan bahwa mereka mungkin tidak terlalu paham tentang informasi gizi dan betapa pentingnya makanan sehat bagi anak-anak.

Para ahli menyatakan bahwa diet Mediterania adalah salah satu pilihan paling sehat untuk anak-anak:

• Menjaga kebiasaan makan yang sehat

• Mengurangi risiko obesitas pada masa kanak-kanak

• Mendorong pola makan sehat hingga dewasa.

Penting agar anak-anak juga mendapatkan aktivitas fisik yang cukup ketika mereka masih kecil, jadi meskipun sulit, penting untuk membuat anak-anak keluar rumah untuk bermain.