Ilustrasi seorang wanita memperhatikan tanggak kedaluwarsa serta label gizi saat berbelanja bahan makanan. (pinterest/freepik)
Keuangan jadi masalah setiap orang. Enggak pandang bulu, baik masih hidup sendiri atau sudah bekeluarga masalah keuangan akan selalu menghampiri.
Ketika masalah keuangan jadi salah satu masalah keluarga, tentu akan menimbulkan masalah-masalah lain. Untuk itu, sangat penting mengelola keuangan atau cash flow dengan baik.
Salah satu cara untuk mengelola keuangan adalah dengan mengatur uang belanja. Sering dianggap sepele, ternyata jika kita salah mengatur uang belanja bisa berakibat fatal lho. Dilansir dari Finansialku berikut ini tips mengatur uang belanja:
Hal pertama yang bisa dilakukan guna mengatur uang belanja adalah dengan mencoba membeli bahan makanan di pasar. Setidaknya kamu bisa menghemat 30 persen jika kamu berbelanja di pasar tradisional.
Kamu bisa memenuhi kebutuhan harian keluarga dengan makanan yang lebih sehat dari barang-barang kebutuhan yang tersedia di pasar tradisional, ditambah lagi dengan harga yang lebih murah dibandingkan jika kamu berbelanja di pasar modern.
Di tengah perkembangan zaman, segala hal sudah bisa dibeli dengan telepon genggam. Terlebih ketika masa pandemi dan terpaksa harus berdiam diri di rumah, tren memesan makanan dengan ojek online jadi semakin meningkat.
Tapi, ternyata kebiasaan membeli makanan bisa menganggu pengeluaran lho. Kamu akan menjadi lebih boros ketika membeli makanan dibanding dengan memasaknya sendiri.
Memasak adalah salah satu strategi paling jitu untuk menghemat pengeluaran dan belanja kebutuhan keluarga. Apalagi, memasak sendiri di rumah bisa lebih terjamin kebersihannya.
Setelah memutuskan untuk masak sendiri, masalah yang akan muncul mungkin akan bosan dengan menu makanannya. Oleh sebab itu, kamu perlu kreatif dalam mengolah makanan.
Kreatiflah dalam mengelola makanan dan hidangan untuk keluarga, sajikan makanan yang memiliki keseimbangan gizi, mineral dan protein yang cukup.
Mungkin kamu enggak sadar, tapi ternyata jika belanja bahan makanan dalam kemasan yang kecil bisa semakin membuat kamu boros lho. Niat awal untuk menghemat, tapi malah boncos karena produk itu sering habis.
Kamu perlu membeli sesuai dengan kebutuhan dalam jangka satu bulan atau bisa juga jangka panjang. Barang yang dibeli dalam kemasan yang lebih besar memungkinkan kita untuk menghemat lebih, dan mendapatkan kuantitas yang lebih besar.
Demikian juga untuk keperluan dapur, keperluan kebersihan peralatan rumah tangga dan juga keperluan mandi. Belanja dalam kemasan besar bisa menekan pengeluaranmu lebih hemat lho dan tentu saja dana pendidikan anak bisa tercapai.
Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk menghemat pengeluaran adalah dengan membeli produk yang dikeluarkan secara pribadi oleh supermarket yang kamu kunjungi. Coba kamu bandingkan harga air minum. Merk air minum yang dikeluarkan oleh toko yang bersangkutan tentu akan lebih murah dibandingkan merk air minum lainnya. Demikian juga beberapa merek barang lainnya.
Kini banyak toko atau supermarket yang mengeluarkan barang dengan merk toko mereka sendiri, dan jika kamu bandingkan harganya, tentu jauh lebih murah.
Sudah jadi rahasia umum bahwa jika tak diatur dengan benar, kartu kredit bisa membuat keuangan semakin boros. Penggunaan kartu kredit memang perlu sangat berhati-hati, apalagi jika kamu atau pasanganmu adalah seorang yang konsumtif dan tak bisa mengatur pengeluaran.
Fasilitas dari kartu kredit memang sangat menggiurkan apalagi ditambah banyak promo yang mewarnainya. Penggunaan kartu kredit yang tak berdasarkan kebutuhan akan membuat kantongmu jadi cekak.
Dapatkan harga terbaik dari setiap barang yang kamu akan beli. Bandingkan harganya dan kamu bisa menemukan barang dengan jenis yang sama dan bahkan merk yang sama tapi memiliki perbedaan harga.
Kamu bisa mengumpulkan katalog dari supermarket dan melihat barang-barang yang sedang promo di toko tersebut. Manfaatkan juga teknologi internet untuk menjelajah secara online jika diperlukan untuk membuat pengeluaran jauh lebih terkontrol dan sesuai dengan perencanaan keuangan yang telah dibuat sebelumnya.