Menu

Hati-hati, Gusi Merah dan Bengkak Bisa Menjadi Tanda Awal dari Diabetes!

23 Agustus 2021 12:05 WIB

Ilustrasi pembengkakan gusi. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Diabetes menjadi momok penyakit yang cukup menakutkan bagi siapa pun. Diabetes sendiri dapat dipicu karena faktor turunan atau gaya hidup yang tak sehat. 

Banyak diantara kita yang menganggap gejala diabetes dapat dilihat dari frekuensi buang air kecil dan luka yang sulit sembuh. Padahal, gusi merah dan bengkak juga merupakan gejala awal dari penyakit kelebihan kadar gula dalam darah ini. 

Gejala dari diabetes pun berbeda tergantung pada jenisnya, mengingat jenis dari diabetes ini cukup banyak. Seperti diabetes melitus, insipidus, dan gestasonal yang lebih mudah menyerang ibu hamil. 

Berikut ini sederet gejala lain dari diabetes yang sering kita abaikan, seperti dilansir dari berbagai sumber (23/8/2021). 

Gusi Merah dan Bengkak

Kita kerap mengaitkan gusi merah dan bengkak terjadi lantaran terlalu keras dalam menyikat gigi yang akhirnya menimbulkan infeksi. Padahal, hal ini erat kaitannya pada diabetes khususnya melitus. Mulut menjadi gerbang utama masuknya makanan yang tak lepas dari bakteri. 

Mengingat diabetes juga menyerang sistem kekebalan tubuh membuat penderitanya akan sering mengalami infeksi pada gusi dan tulang penahan gigi.

Sindrom Ovarium Polikistik

Setiap jenis diabetes tentunya akan menimbulkan gejala yang berbeda. Hal ini turut serta pada diabetes yang kerap dialami wanita mungkin bisa memicu adanya gejala sindrom ovarium polikistik. Gejala ini dapat dilihat dari menstruasi yang tak teratur, berat badan bertambah, jerawat, bahkan depresi. 

Penglihatan Kabur

Bukan karena sedang tak fokus yang kerap membuat penglihatan menjadi kabur. Jika hal ini terjadi padahal kondisi tubuh sedang fokus, tentunya harus segera diwaspadai. Kadar gula darah yang tinggi inilah yang memengaruhi kadar cairan tubuh sehingga lensa mata membengkak yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. 

Cepat Lapar dan Lelah

Kadar gula yang berlebih berdampak pada produksi hormon insulin yang seharusnya dapat membentuk gula menjadi lapar. Akibatnya, karena tubuh tak mendapatkan energi cukup dari makanan yang dikonsumsi, membuat seseorang menjadi mudah lapar dan lemas.